Jika progres ini mampu berlanjut, rasanya hasil positif akan datang dengan sendirinya. Tapi, berhubung situasi Los Palanganas di Liga Champions agak sulit, tidak mengejutkan kalau mereka akan turun ke Liga Europa.
Tapi, situasi kurang mengenakkan ini justru bisa jadi keberuntungan, karena mereka adalah rajanya Liga Europa, dengan 7 kali juara. Hebatnya, capaian historis ini juga dilengkapi dengan catatan selalu menang di final.
Dari 7 kali juara itu, dua diantaranya bahkan diraih saat tim gagal lolos dari fase grup Liga Champions, yakni pada musim 2022-2023 dan 2016-2017 (saat mengalahkan Liverpool 1-3 di final).
Jadi, kalaupun nantinya harus turun kelas (lagi) ke "Liga Malam Jumat", Los Rojiblancos tetap tak bisa dianggap remeh. Selain karena menjadi tim pemenang terbanyak, mereka juga adalah tim juara bertahan.
Dengan pengalaman juara di musim lalu, rasanya situasi serupa bisa kembali terulang, dengan proses hampir sama persis, jika Sevilla masih sulit menembus papan atas La Liga.
Tentu saja, ini akan jadi satu situasi unik, karena di saat kebanyakan tim mampu lolos ke Liga Champions dari jalur juara atau finis di papan atas liga domestik, Sevilla justru mampu lolos ke Liga Champions lewat jalur juara Liga Europa sampai tiga kali, tepatnya sejak musim 2014-2015.
Akankah situasi unik ini kembali dialami Sevilla?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H