Tak lama setelah menetapkan Argentina, Uruguay, Paraguay, Spanyol, Portugal, dan Maroko sebagai tuan rumah Piala Dunia 2030, FIFA langsung ancang-ancang menyiapkan "audisi" tuan rumah Piala Dunia 2034.
Berhubung Piala Dunia 2030 akan digelar di 3 benua (Amerika Selatan, Eropa, dan Afrika) FIFA rencananya akan menunjuk negara dari kawasan Asia untuk edisi 2034.
Dari berbagai kandidat potensial yang ada, Arab Saudi dinilai punya peluang cukup besar. FIFA bahkan sudah meminta Saudi untuk mengirim penawaran tuan rumah Piala Dunia 2034.
Selain karena menjadi salah satu kekuatan di Asia, negara kaya ini juga punya kompetisi Saudi Pro League yang sedang berkembang pesat, khususnya sejak Cristiano Ronaldo bergabung di Al Nassr.
Tapi, di luar Arab Saudi, ternyata ada rencana yang pernah muncul ke permukaan. Beberapa tahun lalu, negara-negara Asia Tenggara sempat punya ide menjadi tuan rumah bersama Piala Dunia 2034, walau belakangan hilang kabar beritanya.
Belakangan, rencana itu tergantikan oleh rencana potensial dari Indonesia dan Australia sebagai duet tuan rumah. Meski terkesan mendadak, Erick Thohir selaku Ketua Umum PSSI sempat menyebut, kedua negara sudah mulai berkomunikasi sejak tahun 2017.
Artinya, ini bukan rencana dadakan. Pemerintah dan federasi sepak bola kedua negara juga sudah memberi sinyal positif.
Untuk Australia, mereka mungkin tidak akan kesulitan mengajukan diri dan lolos uji kelayakan. Negara ini punya salah satu liga dan tim nasional terbaik di kawasan Asia.
Tapi, bagi Indonesia, mencalonkan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia 2034 adalah satu hal yang lumayan rumit. Ada beragam hal yang perlu disiapkan.