Terlepas dari kiprahnya yang berakhir kurang mengenakkan di Leeds United, rekam jejak dan pengalamannya memang pas dengan kebutuhan Uruguay.
Kebetulan, selepas berakhirnya era generasi Luis Suarez-Edinson Cavani, La Celeste sedang bersiap memulai siklus dengan generasi lebih muda, dengan Federico Valverde (Real Madrid) ditunjuk sebagai kapten dan Darwin Nunez (Liverpool) mewarisi langsung nomor punggung 9 dari Luis Suarez.
Sinyal regenerasi ini juga terlihat, dengan Bielsa tidak menyertakan Luis Suarez (kini di Gremio, Brasil) dan Edinson Cavani (Boca Juniors, Argentina) dalam daftar pemain yang dipanggil Timnas Uruguay dalam jeda internasional FIFA bulan September 2023.
Dari segi taktik, gaya main intensitas tinggi ala Bielsa juga relevan dengan tren taktik kekinian, yang cenderung mengandalkan "pressing" dan pergerakan dinamis sebagai kunci permainan.
Gaya main ini memang berbeda dengan "Garra Charrua" khas Uruguay yang cenderung statis, tapi transformasi memang sedang dibutuhkan Tim Biru Langit, supaya bisa tetap kompetitif dan relevan dari segi taktik.
Momentum kehadiran Bielsa di Timnas Uruguay belakangan menjadi semakin pas, karena Timnas U-20 Uruguay belum lama menjadi juara Piala Dunia U-20 edisi 2023 di Argentina, dengan talenta seperti Fabricio Diaz (Liverpool de Montevideo) dan Facundo Gonzalez (Juventus) ikut muncul ke permukaan.
Dengan demikian, satu siklus baru sudah bisa dimulai, dan itu sudah dimulai dengan mulus, saat membekuk Chile 3-1 di Estadio Centenario, Sabtu (9/9, pagi WIB) di laga perdana Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona CONMEBOL.
Di hadapan publik sendiri, Uruguay tampil kompak dan menggempur pertahanan Chile. Hasilnya, dwigol Nicolas De La Cruz dan satu gol Federico Valverde berhasil menghadirkan wajah baru Uruguay yang lebih futuristik, karena mampu tampil menghibur.
Sisi futuristik dari tim juara Piala Dunia dua kali ini juga terlihat, dari dinamisnya peran Darwin Nunez, yang diberi peran lebih fleksibel. Dalam artian, ketika kesulitan mencetak gol, ia bisa langsung beralih peran sebagai pembuka ruang buat rekan setim.
Fleksibilitas peran ini terbukti ampuh, karena dalam laga melawan Chile, penyerang Liverpool itu mampu mencetak dua assist. Boleh dibilang, dengan fleksibilitas seperti ini, ada motivasi untuk para pemain bisa berkontribusi dalam bentuk apapun di tim.