Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Chelsea Era Boehly, Sisi Lain Sepak Bola Industri

14 Agustus 2023   15:08 Diperbarui: 17 Agustus 2023   14:41 795
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemilik klub Liga Inggris Chelsea, Todd Boehly sedang menyaksikan pertandingan Chelsea dan Leicester City. Sumber: AP/DAVID CLIFF via KOMPAS.id

Sebelumnya, ada Enzo yang yang diikat kontrak sampai 2031, setelah diboyong dari Benfica seharga 107 juta pounds. Durasi kontrak serupa juga mengikat Mikhaylo Mudryk, yang diboyong dari Shakhtar Donetsk (Ukraina) seharga 88 juta pounds.

Dengan nilai amortisasi tahunan yang tak terlalu besar, tentu saja manuver belanja gila-gilaan Chelsea masih aman. Kebetulan, nilai amortisasi ini juga masih bisa diperkecil, jika paket transfer yang ada juga menyertakan bonus performa atau bonus susulan lain.

Tapi, meski masih legal di Inggris, sebenarnya strategi kontrak panjang ala Boehly tidak sejalan dengan aturan standar FIFA yang selama ini berlaku, yakni durasi maksimal 5 tahun plus opsi perpanjangan di akhir masa kontrak, atau perpanjangan kontrak saat masa kontrak belum selesai.

Todd Boehly, bos Chelsea asal Amerika Serikat (Metro.co.uk)
Todd Boehly, bos Chelsea asal Amerika Serikat (Metro.co.uk)

Dari sudut pandang ekonomi, pembatasan durasi kontrak ini logis, karena amortisasi nilai aset biasanya memang berjarak 3-5 tahun, dan biasanya dicatat secara periodik dalam jangka pendek dan menengah (1-5 tahun)

Setelah masa amortisasi lewat, aset tersebut akan punya nilai harga sisa tetap, yang biasa disebut nilai residu.

Pada kehidupan sehari-hari, nilai residu ini biasa kita temui, misalnya saat menjual barang bekas. Sebagai contoh, ponsel yang 4-5 tahun lalu bernilai beli 1-2 juta rupiah, kemungkinan tinggal punya nilai jual 200-400 ribu rupiah saat ini karena mengalami amortisasi tiap tahun, dan teknologinya sudah tertinggal dari ponsel generasi terkini.

Pada kasus kontrak pemain sepak bola di Eropa, nilai amortisasi ini bisa lebih tinggi jika harga pasar si pemain naik. Entah karena performa bagus, mendapat perpanjangan kontrak, atau kenaikan gaji.

Karena aneka variabel ketidakpastian itulah, banyak klub yang mematok harga transfer tinggi, atau menetapkan nilai klausul rilis pemain dalam kesepakatan kontrak.

Pada kasus Chelsea era Todd Boehly, strategi memanfaatkan nilai amortisasi tahunan ini sekilas memang bisa mengakali aturan Financial Fair Play. Tapi, akan jadi potensi masalah dalam jangka panjang.

Jangan lupa, tidak semua pemain akan bertahan sampai kontraknya tuntas. Kalau bisa dijual untung, itu bagus, tapi tidak kalau dijual rugi atau putus kontrak di tengah jalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun