"Banyak jalan menuju Roma"
Begitulah frasa paling umum yang sering kita dengar, karena relevan dengan banyak hal, termasuk bagi mereka yang bercita-cita jadi abdi negara. Tentu saja, yang saya bahas di sini adalah jalur resmi.
Dari sekian banyak alternatif jalur resmi yang ada, jalur atlet belakangan mulai dilirik beberapa pesepak bola nasional.
Pada tahun 2023 saja, ada Muhammad Ferarri (Persija), Kakang Rudianto (Persib), Frengky Missa (Persikabo), Ananda Raehan (PSM Makassar), Dimas Juliono dan Faiz Maulana (Bhayangkara FC), Rabbani Tasnim (RANS Nusantara FC), Daffa Fasya (Borneo FC) dan Ginanjar Wahyu (Arema FC) yang mengikuti pendidikan polisi selama lima bulan.
Para eks pemain Timnas U-20 ini mendaftar lewat jalur talent scouting prestasi akademik atau nonakademik yang memang dibuka Polri.
Sebelumnya, menjadi abdi negara memang jadi cita-cita sebagian eks pemain Timnas U-20, yang sempat disampaikan Presiden Jokowi ke media. Tepatnya, saat pembubaran tim pasca batalnya penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di Indonesia beberapa waktu lalu.
Mungkin, ada yang terkejut, karena ada pesepakbola nasional yang memilih jadi abdi negara, dan bukan lagi mengejar mimpi bermain di liga top Eropa.
Padahal, kalau dirunut lagi, sebenarnya fenomena ini sudah lama terjadi. Di awal dekade 1990-an, ada Rahmad Dharmawan (kini pelatih Barito Putera) yang menjadi anggota TNI AL hingga purnatugas pada tahun 2015 dengan pangkat terakhir Mayor Laut.