Sejauh berjalannya bursa transfer musim panas 2023, Arsenal menjadi tim yang paling royal belanja pemain baru. Meski baru mendatangkan Kai Havertz (dari Chelsea), Jurrien Timber (Ajax Amsterdam) dan Declan Rice (West Ham), tim asuhan Mikel Arteta itu sudah menggelontorkan dana lebih dari 200 juta pounds.
Kalau melihat kebutuhan tim, tiga transfer ini memang sudah pas. Timber (22) bisa menjadi solusi lini belakang yang agak keropos jika William Saliba absen, Rice (24) bisa menjadi pengganti ideal Granit Xhaka yang pergi ke Bayer Leverkusen, sementara Havertz (24) bisa menambah opsi lini serang tim.
Dengan usia mereka yang masih muda, dan pengalaman juara di klub lama masing-masing, The Gunners jelas sedang menyusun satu proyek jangka panjang untuk tetap kompetitif dan mampu menaikkan level setelah nyaris juara liga di musim 2022-2023.
Dengan lolos ke Liga Champions musim 2023-2024, setelah hampir sedekade terakhir absen, keberadaan pemain berpengalaman memang diperlukan, dan manuver transfer kubu Emirates Stadium sejauh ini sudah tepat.
Dengan nominal belanja sebesar itu, harapan besar sudah pasti ada di tim kesayangan Gooners. Apalagi, mereka belum pernah belanja seroyal itu sebelumnya.
Meski termasuk tim dengan kondisi keuangan sehat, Arsenal malah terbilang cukup irit berbelanja pemain. Maka, ketika kebiasaan itu diubah, ada harapan yang muncul, karena kegagalan musim lalu direspon positif dengan transfer mahal.
Untuk pertama kalinya setelah era Arsene Wenger, Arsenal terlihat sebagai satu tim yang punya mimpi (kalau tak boleh dibilang ambisi) mengejar trofi.
Pada titik tertentu, harapan ini bisa menjadi satu kekuatan, karena akan mendorong transformasi dalam tim. Transformasi sukses telah membuat sebuah klub biasa saja seperti Leicester City mencetak sejarah, sementara bagi klub besar, ini adalah kesempatan bangun dari tidur panjang.
Dalam beberapa tahun terakhir, kita sudah melihat beberapa klub raksasa bangun dari tidur panjang, misalnya Atletico Madrid, Liverpool, AC Milan, Inter Milan dan Napoli.