Bicara soal Piala Dunia, kebanyakan orang mungkin akan menyebut jagoan Eropa dan Amerika Selatan sebagai pesaing tetap. Diluar keduanya, tak banyak yang bisa melangkah sampai semifinal apalagi final.
Kalau konteksnya Piala Dunia senior, asumsi ini tepat. Tapi ketika konteksnya digeser ke Piala Dunia U20, dinamikanya cukup berbeda.
Tim-tim Eropa dan Amerika Selatan memang masih mendominasi daftar pemenang, dengan Argentina (6 kali juara) dan Brasil (5) sebagai tim tersukses. Tim unggulan seperti Spanyol, Prancis, Inggris dan Jerman sama-sama sukses meraih 1 trofi.
Tapi, ditengah nama-nama familiar itu, terselip juga tim-tim yang di Piala Dunia senior jarang melangkah jauh, tapi mampu berjaya di level junior. Ada Portugal dan Serbia yang 2 kali juara, ditambah Rusia dan Ukraina (1 kali juara).
Uniknya, ada dua tim yang pernah juara Piala Dunia senior, tapi belum pernah juara, yakni Italia dan Uruguay. Italia sempat menjadi finalis edisi 2017, sementara Uruguay dua kali menembus final, yakni pada edisi 1997 dan 2013.
Bagaimana dengan wakil regional lain?
Dari Asia dan Afrika, sebenarnya gebrakan awal sudah sempat hadir dari Qatar, yang secara sensasional melaju ke babak final edisi 1981, setelah pada prosesnya mengalahkan Brasil 3-2 di perempatfinal, lewat trigol.Khalid Salman.
Meski akhirnya takluk dari Jerman (Barat) di final, Qatar mencatat sejarah sebagai wakil Asia pertama di final. Tim ini kelak diingat sebagai generasi emas pada eranya, Â sekaligus menjadi kerangka tim yang tampil di Olimpiade 1984 dan Piala Asia 1988.
Setelah Qatar, ada Korea Selatan dan Nigeria yang mencapai semifinal di edisi 1983 dan 1985. Nigeria bahkan mampu melangkah lebih jauh dengan menembus final edisi 1989, sebelum akhirnya kalah dari Generasi Emas Portugal yang dimotori  Luis Figo dan Manuel Rui Costa.
Dari dua tim yang melaju jauh di Piala Dunia U-20 ini, Nigeria mampu menciptakan kerangka tim juara Piala Afrika dan Olimpiade 1996, yang juga lolos ke fase gugur Piala Dunia (1994 dan 1998).