Bicara soal Cristiano Ronaldo, ada banyak hal yang sudah dikupas habis darinya. Mulai dari prestasi sampai kontroversi, semua tak luput dari perhatian media.
Andai dibukukan atau difilmkan, mungkin satu judul saja tak cukup untuk membahasnya sampai tuntas. Maklum, pemain kelahiran tahun 1985 ini bukan hanya seorang pemain sepak bola, tapi juga salah satu ikon olahraga di era modern.
Karenanya, tidak mengejutkan kalau dimensi peran dan pengaruhnya terlihat cukup luas di Al Nassr dan sepak bola Arab Saudi secara umum.
Sejak kepindahan ke Arab Saudi pemain berusia 38 tahun ini memang mampu menaikkan popularitas klub dan liga. Meski belum seperti MLS, pemberitaan soal Saudi Pro League sudah lebih banyak dari sebelumnya.
Sepintas, situasi ini mirip dengan kedatangan David Beckham ke MLS tahun 2007 silam. Satu momen yang jadi tonggak awal menuju MLS seperti yang kita lihat sekarang, dan ikut andil pada terpilihnya Amerika Serikat menjadi tuan rumah Piala Dunia 2026 bersama Meksiko dan Kanada.
Langkah MLS ini sendiri juga sedang coba ditiru Arab Saudi, yang kebetulan sedang mencalonkan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia 2030, bersama Yunani dan Mesir.
Tapi, diluar urusan popularitas global dan posisinya sebagai seorang ikon, keberadaan legenda Real Madrid di negara Timur Tengah itu juga menghadirkan satu dimensi peran lain yang cukup unik.
Dimana, bintang Timnas Portugal itu juga punya peran seperti penasehat teknik tim, kalau tidak boleh dibilang sebagai direktur olahraga. Dimensi unik ini terlihat, saat Al Nassr mencopot Rudi Garcia dari pos pelatih, Kamis (13/4) lalu.
Secara teknis, keputusan klub ibukota Arab Saudi itu cukup masuk akal, karena mereka tertinggal 3 poin dari Al Ittihad dalam pacuan juara liga. Pelatih asal Prancis itu juga dinilai belum bisa mengoptimalkan kemampuan Cristiano Ronaldo sesuai harapan manajemen klub dan fans.
Tapi, kalau dilihat dari sisi lain, pengaruh dan "peran" Ronaldo di tim Al Nassr juga ikut andil. Sejumlah pemberitaan di media menyebut, ketidakcocokan sang bintang dengan eks pelatih AS Roma itu turut menjadi satu faktor utama.