Bicara soal kiprah Chelsea musim ini, ada satu kesan spekulatif yang terlihat. Mulai dari belanja pemain dalam jumlah besar sampai bongkar pasang di pos pelatih.
Dengan judul besar transisi dan perubahan, situasi ini menjadi relevan, karena tim dari kota London itu sedang menapak era baru bersama Todd Boehly.
Soal belanja pemain, langkah mereka masih bisa dipahami, karena kebanyakan merekrut pemain muda seperti Mykhailo Mudryk, dan Enzo Fernandez. Ada rencana jangka panjang, yang setidaknya terlihat dari kontrak jangka panjang para pemain tersebut.
Soal biaya transfer yang total mencapai 600 juta pounds di dua bursa transfer, angka sebesar itu juga terlihat masuk akal. Selain karena untuk rencana jangka panjang, ternyata kebanyakan transfer mereka diangsur beberapa kali, tidak dibayar kontan.
Tapi, di sektor pelatih, spekulasi yang dijalankan Si Biru terlihat seperti sebuah kekacauan yang terus berlanjut.
Dimulai dari keputusan memecat Thomas Tuchel dan menggantinya dengan Graham Potter, situasi mulai terlihat kacau. Eks pelatih Brighton ini memang cukup diperhitungkan sebagai salah satu pelatih lokal terbaik di Liga Inggris.
Masalahnya, ia belum cukup mampu untuk menangani tim yang sedang dirombak besar-besaran, dan penuh tekanan. Meski punya ide bermain menyerang, tradisi klub yang justru lebih terbiasa dan sukses dengan gaya pragmatis masih sangat sulit diubah.
Terbukti, The Blues yang sebelumnya masih bersaing di papan atas malah merosot ke papan tengah. Pandangan visioner yang dicanangkan di era Todd Boehly malah jadi bumerang, karena membuat performa tim jadi terlihat medioker.
Untuk beberapa waktu, Potter memang bisa menyelamatkan diri, setelah membawa Chelsea lolos ke babak perempat final Liga Champions, tapi ketika performa di liga masih saja jeblok, kontrak lima tahun di awal kedatangannya praktis hanya berjalan setengah tahun.
Lagi-lagi, manajemen Chelsea harus mengganti pelatih, setelah mendapat tekanan begitu besar. Segera setelah takluk 0-2 dari Aston Villa di Liga Inggris akhir pekan lalu, posisi Potter diganti sementara oleh Bruno Saltor yang sebelumnya menjabat sebagai asisten pelatih.