Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Piala AFF, (Seharusnya) Bukan Acuan Mutlak

7 Januari 2023   15:18 Diperbarui: 7 Januari 2023   15:22 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jujur saja, menonton Piala AFF 2022, segera setelah melihat Piala Dunia 2022 yang keren dan futuristik, benar-benar sebuah lompatan retrospektif cukup jauh. Rasanya seperti diajak piknik naik mesin waktu ke era 1990-an oleh Doraemon.

Makanya, jangan heran kalau kita bisa melihat "akting" ala Doan Van Hau di lapangan, khususnya dalam laga Vietnam melawan Malaysia dan Indonesia.

Di dua pertandingan ini, sang pemain nomor punggung 5 beberapa kali lolos dari  kartu kuning wasit meski bermain kasar. Hebatnya, ia selalu lolos meski jelas mengincar kaki lawan, bukan bola.

Andai VAR sudah ada di Piala AFF 2022, pemain yang pernah mencederai Evan Dimas ini mungkin tak akan bisa mengkadali wasit seperti yang kita lihat sekarang.

Praktis, kalaupun ada peningkatan, biasanya itu datang dari internal tim kontestan. Sebagai contoh, Indonesia, Vietnam dan Malaysia sama-sama berkembang di bawah komando pelatih jebolan Timnas Korea Selatan.

Kamboja mulai meninggalkan cap medioker berkat kolaborasi dengan JFA (PSSI-nya Jepang). Thailand punya liga yang sudah memakai VAR dan pemain yang mentas di kasta tertinggi liga terbaik Asia.

Jadi, tidak banyak manfaat yang bisa diharapkan, kecuali Piala AFF masuk kalender FIFA. Soal keringnya manfaat ini bisa kita lihat, dari stagnasi level tim yang pernah juara.

Ada prestasi membanggakan, tapi itu tidak banyak membantu saat naik level. Jangankan level dunia, di Asia saja masih keteteran.

Singapura yang pernah berjaya di era Fandi Ahmad dan Noh Alam Shah masih
kesulitan untuk bisa lolos ke Piala Asia, Malaysia butuh perombakan total di liga dan tim nasional, sebelum akhirnya bisa tampil lagi di Piala Asia. Indonesia juga harus menunggu belasan tahun, sebelum akhirnya bisa tampil lagi di Piala Asia.

Dua tim lain, yakni Thailand dan Vietnam bahkan sempat stagnan, sebelum akhirnya mulai menaikkan level target, dan bisa menembus fase gugur Piala Asia.

Jadi, jangan senang dulu kalau Thailand dan Vietnam tampil tanpa bintang utama. Bagi mereka, turnamen yang dulunya bernama Piala Tiger ini hanya ajang eksperimen taktik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun