Jelas, sajian yang sudah basi akan semakin tidak enak, sekalipun digoreng ulang sampai ratusan kali.
Apalagi, final Piala Dunia 2022 adalah puncak acara dari event yang selama ini rajin dipromosikan. Apa jadinya kalau sajian utama justru jadi bagian paling bermasalah?
Kekurangannya memang cuma di satu pertandingan, tapi itu justru fatal, karena terjadi di final.Â
Sebagai penyiar resmi, Anda seharusnya paham dan mempersiapkan semuanya dengan baik. Bukan hanya promosi dan minta maaf saat ada gangguan teknis sampai berulang-ulang.
Soal dimaafkan atau tidak, saya sendiri memilih untuk memaafkan, karena waktu tak bisa diputar ulang. Lagipula, percuma kalau waktunya diputar ulang, tapi masalahnya sama.
Jengkelnya dua kali lipat.
Soal bagaimana pandangan pengguna lain, itu urusan Anda dan mereka, bukan saya.
Suka atau tidak, gangguan teknis di acara seperti Final Piala Dunia 2022 adalah satu hal yang bisa jadi memori kurang mengenakkan. Yang jagoannya menang jadi kurang bisa menikmati momennya, sementara yang kalah semakin jengkel.
Saya sendiri sebenarnya senang, karena tim yang saya jagokan sejak awal turnamen jadi juara. Senang juga karena akhirnya bisa melihat Messi mengangkat trofi Piala Dunia.
Sayang, kesenangan itu agak rusak, karena gangguan teknis berulang saat menonton final. Pertandingan yang seru jadi terasa hambar. Apesnya, siaran ulang juga tidak bisa ditonton sampai tuntas, gara-gara ada pemadaman listrik.
Berhubung masalah ini berkaitan dengan hak konsumen, dan fungsi edukasi terkait siaran streaming digital, sebaiknya  kompensasi dan perbaikan kualitas perlu disegerakan.