Secara umum, pertandingan ini malah menunjukkan perbedaan antara tim yang lolos lewat "jalur tuan rumah" dengan ongkos ratusan miliar dolar, dan tim yang lolos lewat jalur kualifikasi bersama tim sekelas Brasil, Argentina dan Uruguay.
Jika situasi tak berubah, rasanya bukan kejutan kalau Qatar akan jadi bulan-bulanan Senegal dan Belanda di pertandingan berikutnya. Jangankan lolos, bisa mencetak gol saja sudah bagus.
Sebagai tuan rumah, Qatar memang sudah menghadirkan tempat pesta yang meriah dan mewah, tapi tidak siap untuk ikut berpesta di atas lapangan hijau.
Ini bisa jadi satu pelajaran mahal buat Timnas Indonesia menuju Piala Dunia U-20 2023 mendatang di Indonesia, dan ambisi PSSI untuk lolos ke Piala Dunia lewat "jalur tuan rumah" seperti Qatar.
Untuk jadi tuan rumah, pemerintah bisa saja membuat lobi ke berbagai pihak, membangun infrastruktur, mengadakan program pelatnas dan menggelontorkan dana sebanyak mungkin. Tapi, kalau sudah waktunya tampil di lapangan, kualitas aktual tak pernah bohong.
Sebanyak apapun dananya, sehebat kualitas apapun infrastrukturnya, selama sistemnya tidak dibangun dengan menekuni proses dan progres, hasilnya akan sama saja. Bukannya membanggakan, Â tuan rumah yang jadi bulan-bulanan lawan justru akan sangat memalukan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H