Tapi, seandainya masih ada medium virtual seperti tahun lalu, saya pasti akan hadir.
Berangkat dari dinamika yang ada setelah pandemi, menerapkan metode "hybrid" alias campuran antara fisik dan online di event seperti Kompasianival seharusnya bukan ide buruk di era teknologi seperti sekarang.
Karena, selain bisa mengakomodasi Kompasianer yang ingin melepas kangen lewat perjumpaan langsung, konsep ini juga bisa mengakomodasi mereka yang ingin ikut serta, tapi tak bisa hadir secara fisik. Kebetulan, Kompasianer tersebar di seluruh Indonesia, bahkan ada juga yang tinggal di luar negeri.
Di sisi lain, penerapan metode campuran ini juga bisa diterapkan sebagai salah satu strategi manajemen kerumunan. Berhubung Kompasianival 2022 adalah yang pertama setelah dua tahun sebelumnya menggunakan medium online, animo dan euforianya mungkin akan sangat tinggi.
Maka, perlu ada antisipasi supaya situasi bisa tetap aman terkendali sampai acara tuntas. Tentu saja, ini hanya sedikit saran dari saya, dengan menimbang tren pada acara sejenis di Indonesia, khususnya belakangan ini.
Pada akhirnya, terlepas dari siapapun pemenang penghargaan dan bagaimana keseruan selama acara nanti, semoga semua berjalan baik-baik saja dari awal sampai selesai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H