Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Piala Dunia 2022, Piala Dunia Teraneh Dalam Sejarah

5 November 2022   12:18 Diperbarui: 5 November 2022   12:23 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Judul di atas mungkin agak terkesan subjektif, tapi relevan dengan situasi serba tidak biasa di sekelilingnya. Mulai dari lokasi, waktu penyelenggaraan, bahkan kontroversi, semua seperti sudah satu paket dengan Piala Dunia 2022.

Soal lokasi dan waktu penyelenggaraan, FIFA sudah menuai banyak kritik, karena turnamen ini digelar di Qatar pada akhir tahun, bukan pertengahan tahun seperti biasanya. Dengan pertimbangan, suhu udara negara Timur Tengah itu terlalu panas (pada pertengahan tahun) untuk bermain bola.

Karena waktu penyelenggaraan yang tidak biasa, gaung promosi Piala Dunia 2022 tidak semeriah biasanya. Biasanya, setiap ada turnamen besar seperti ini, gaung promosinya sudah terasa sejak jauh hari.

Kita tentu ingat, di stasiun televisi nasional dulu sering ada konser hitung mundur, seperti konser 100 hari menuju Piala Dunia. Tapi tidak dengan Piala Dunia di Qatar.

Mungkin, pihak pengelola stasiun televisi sedang sibuk mengurus digitalisasi TV, sehingga lebih sering mempromosikan paket siaran streaming berbayar Piala Dunia 2022.

Karena waktu penyelenggaraan yang tidak biasa juga, Piala Dunia 2022 menyisakan kekhawatiran tentang banyaknya bintang yang absen. Di Asia, Korea Selatan sedang ketar-ketir karena Son Heung Min cedera.

Di Eropa, Inggris terancam kehilangan Bukayo Saka. Jerman kehilangan Timo Werner, sementara Prancis kehilangan Paul Pogba dan N'Golo Kante. Itu belum termasuk nama-nama besar lain yang juga terancam absen.

Karena padatnya jadwal pertandingan, khususnya di liga-liga top Eropa, jelang Piala Dunia 2022, AFA (PSSI-nya Argentina) bahkan sampai melobi PSG supaya Lionel Messi bisa lebih fokus mempersiapkan diri bersama Timnas Argentina. Maklum, Albiceleste sangat mengandalkan kemampuan spesial sang kapten.

Piala Dunia sendiri pada dasarnya rutin menghasilkan bintang bintang baru, tapi jika bintang lama (dan ikonik) yang absen terlalu banyak, rasanya akan sedikit hambar. Untuk ukuran turnamen empat tahunan, akan sangat disayangkan kalau daya tariknya justru tidak terlalu kuat.

Di Asia Pasifik, termasuk Indonesia, daya tarik Piala Dunia 2022 juga tidak terlalu bagus, karena selepas fase grup, pertandingan umumnya digelar pada tengah malam-dinihari.

Sebagai contoh, pada zona waktu WIB, babak 16 besar hingga final Piala Dunia 2022 umumnya digelar pada pukul 22.00 dan 02.00 dinihari. Ini lumayan berbeda dengan fase grup, yang bahkan punya pertandingan yang kick off pada pukul 5 sore dan 7 malam.

Bagi mereka yang terbiasa melakukan persiapan fisik, misalnya dengan tidur beberapa jam sebelum menonton pertandingan, rentang waktu ini sangat tidak ideal, terutama di hari kerja.

Kalau tetap disambung, jeda waktunya terlalu panjang, dan rawan membuat kondisi fisik cepat drop, sementara kalau ditinggal tidur bisa keterusan.

Dengan situasi serba tak biasa, ditambah aneka kontroversi yang mengiringinya (termasuk kasus dugaan suap yang membuat para petinggi FIFA diciduk aparat tahun 2015 silam) tidak banyak yang bisa diharapkan dari turnamen ini, karena kondisinya juga jauh dari ideal.

Mungkin, ini akan jadi Piala Dunia paling aneh dalam sejarah, tapi semoga semua keanehan yang ada justru membuatnya bisa tetap dinikmati, karena mampu menghadirkan kejutan positif

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun