Selain mencetak gol, sundulannya juga mengawali gol Mohamed Salah. Jadi, wajar kalau namanya dielu-elukan publik Anfield usai pertandingan.
Meski baru mencetak total 7 gol dan 1 assist dari 15 pertandingan, catatan ini sebetulnya tidak buruk. Maklum, Nunez sering turun sebagai pemain pengganti, dan sempat absen 3 pertandingan karena skorsing.
Tidak banyak pemain yang bisa memperbaiki performa setelah diskorsing, dan Nunez adalah satu yang bisa melakukannya. Mentalitas ini, ditambah etos kerjanya, justru menunjukkan, harga  transfernya memang tidak kemahalan.
Selain berusaha mencetak gol, pemain yang mengidolakan Edinson Cavani ini juga tak segan turun membantu pertahanan, lewat kecepatan dan fisikalitasnya.
Meski berpostur tinggi besar, pemain bernama lengkap Darwin Gabriel Nunez Ribeiro ini juga punya kecepatan lari yang cukup bagus. Sesuatu yang jelas berbeda dengan Andy Carroll, transfer flop Si Merah yang sempat diidentikkan dengannya. Kebetulan, keduanya sama-sama striker berambut gondrong dan berpostur tinggi besar.
Jika dibandingkan langsung dengan Erling Haaland, pemain Timnas Uruguay ini mungkin akan terlihat medioker. Tapi, resiliensi dan perkembangannya tetap menarik untuk disimak, karena Nunez terbukti bisa berprogres, meski tidak didukung gelandang kreatif semewah yang didapat Haaland di Manchester City.
Meski pelan, kemajuannya terlihat pasti, dan itu jauh lebih baik daripada tampil moncer di awal, lalu kehabisan bensin di pertengahan musim. Dengan musim kompetisi yang masih panjang dan gelaran Piala Dunia 2022, rasanya Nunez masih punya banyak cerita lain yang akan ditampilkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H