Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Melihat Arah "Plot Twist" Terbaru Pasca Tragedi Kanjuruhan

30 Oktober 2022   14:21 Diperbarui: 30 Oktober 2022   18:28 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PSSI berencana mengadakan KLB dalam waktu dekat (Liputan6.com)

Jika PSSI dihantam lagi dengan cara serupa, bisa repot urusannya. Tanpa perlu repot-repot mengintervensi, pemerintah bisa membuat PSSI mati dengan sendirinya.

Meski mengharamkan intervensi pemerintah, tak bisa dipungkiri kalau PSSI banyak bergantung pada dukungan pemerintah, mulai dari dana, infrastruktur sampai perizinan. Jangan lupa, rata-rata stadion di Indonesia adalah properti milik pemerintah.

Dengan situasi ruwet pasca Tragedi Kanjuruhan, PSSI mau tak mau harus berkompromi. Tapi, kita semua masih harus waspada, karena pengurus PSSI terkenal licin dan penuh kejutan.

Soal suara saksi yang direpresentasikan Persebaya Surabaya, selain dari aksi mereka bersama Persis Solo, kita juga melihat, bagaimana tim kesayangan Bonek  belakangan mulai berani bersuara, sebagai tim yang juga bertanding di Stadion Kanjuruhan pada hari itu.

Keberanian mereka untuk "speak up" antara lain terlihat, dari unggahan video dokumentasi berikut:


Video berdurasi lebih dari dua jam tersebut, mendokumentasikan secara runtut, bagaimana persiapan tim jelang pertandingan, suasana di stadion selama pertandingan, sampai momen mencekam saat para pemain dan tim pelatih dievakuasi dengan rantis, segera setelah pertandingan selesai, lengkap dengan kesaksian orang-orang yang terlibat di sana.

Pengalaman yang mereka ceritakan selama situasi genting itu terlalu mengerikan, untuk ukuran sebuah pertandingan sepak bola. Pulang pergi dengan rantis dan pengawalan khusus saja masih diserang dengan sebrutal itu, apa kabar kalau hanya naik bus biasa?

Meski ada ofisial, yang terpaksa harus berjibaku menyelamatkan diri, karena kendaraan patwal yang ditumpangi dirusak dan dibakar oknum suporter anarkis di luar stadion, mereka sangat beruntung bisa pulang dengan selamat.

Andai rombongan Tim Bajul Ijo terlambat dievakuasi sedikit saja, akibatnya pasti akan sangat mengerikan.

Mereka luput dari pengamatan, walau terjebak dalam situasi mengerikan. Mungkin, karena tidak jatuh korban jiwa dari rombongan tim tamu inilah, kubu suporter fanatik Arema FC seperti enggan untuk ikut diusut.

Padahal, kalau memang ingin diusut tuntas, semua pihak yang terlibat di sana harus kooperatif, termasuk jika ada oknum suporter anarkis yang memang terlibat. Meski ada jejak rivalitas panjang, terlalu mengerikan kalau kemenangan tandang harus dibayar dengan situasi antara hidup dan mati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun