Di era kekinian, media sosial menjadi satu tempat mencari informasi yang cukup menarik, karena bisa membantu dalam banyak hal. Salah satunya, dalam mencari ponsel baru, seperti yang saya alami beberapa waktu lalu.
Waktu itu, sebelum akhirnya membeli, saya iseng-iseng bergabung di beberapa grup media sosial Facebook, yang memang membahas seluk beluk ponsel. Dengan harapan, informasi yang didapat lengkap, sehingga ponsel yang dibeli sesuai kebutuhan dan budget.
Pada prosesnya, setelah menyebut kisaran budget dan rencana penggunaan, saya lalu disodori pilihan alternatif ponsel dari beragam pabrikan. Tapi, ada sedikit sisi "tricky" di sini.
Penyebabnya, ada yang cenderung fanatik pada merek tertentu, dan ada juga yang memang berjualan ponsel. Sisi positifnya, saya bisa mendapat cukup banyak gambaran informasi, soal kriteria ponsel incaran.
Informasi ini menjadi penting, karena cukup membantu saya dalam memilih produk incaran. Dari puluhan sampai ratusan jenis ponsel yang beredar, bisa dikerucutkan menjadi beberapa pilihan akhir. Uniknya, ponsel yang  akhirnya saya beli sebenarnya tidak sama persis dengan yang disarankan, meski masih satu pabrikan.
Pada kasus saya, awalnya salah satu ponsel yang disarankan adalah Samsung M23 dengan RAM 6 Gigabyte dan ROM 128 Gigabyte yang berprosesor gaming, tapi pada akhirnya saya memilih Samsung M33 dengan RAM 8 Gigabyte dan ROM 128 Gigabyte yang bukan berprosesor gaming, supaya bisa lebih fokus dipakai kerja, khususnya menulis.Â
Soal hiburan, menikmati tayangan streaming dan medsos sudah cukup bagi saya. Sudah bukan masanya lagi buat saya main game di ponsel, karena dari segi kecepatan (dan kondisi) sudah tidak memungkinkan.Â
Selain karena pertimbangan kebutuhan, ukuran memori (baik memori akses alias RAM maupun kapasitas penyimpanan alias ROM) dan sistem operasi, kinerja umum produk juga jadi pertimbangan. Semakin sedikit komentar miringnya, semakin layak dipilih.
Untuk melengkapi referensi, saya juga coba mengamati review produk dari YouTuber spesialis gadget, khususnya yang ditonton jutaan kali, atau punya banyak subscriber.
Selain kuantitas, kualitas informasi juga perlu diperhatikan. Semakin konsisten jenis informasi yang didapat, semakin jelas gambaran yang akan kita terima. Otomatis, keputusan yang diambil akan semakin akurat.
