Bicara soal kiprah wakil La Liga Spanyol di Liga Champions, rekam jejak mereka memang cukup akrab dengan tren naik-turun. Tapi, sejak 15 tahun terakhir, mereka seperti punya aura tersendiri di sini.
Maklum, dalam kurun waktu itu, wakil-wakil dari negeri Matador kerap melaju jauh, dengan trio Real Madrid-Barcelona-Atletico Madrid sebagai gacoan utama. Itu belum termasuk tim kejutan macam Villareal, yang musim 2021-2022 lalu melaju ke semifinal.
Dalam kurun waktu itu, Real Madrid 5 kali juara, Barcelona 3 kali menjadi juara, dan Atletico Madrid 2 kali menjadi finalis. Bukan cuma itu, Derby kota Madrid bahkan dua kali tersaji di final, dengan Real Madrid 2 kali mengungguli Atletico Madrid.
Dengan catatan hebat itu, wajar kalau La Liga Spanyol awet di posisi empat besar koefisien UEFA. Dengan kata lain, La Liga Spanyol termasuk salah satu dari empat liga terbaik Eropa.
Sayang, aura itu tampak luntur musim ini. Penurunannya bahkan terlihat cukup drastis. Tak tanggung-tanggung, dari 4 wakil Spanyol yang tampil di fase grup, hanya juara bertahan Real Madrid yang lolos ke fase gugur.
Di grup grup lain, situasi klub Spanyol benar-benar suram. Barcelona kalah bersaing dengan Inter Milan dan jadi bulan-bulanan Bayern Munich, Atletico Madrid dilangkahi FC Porto dan tim kejutan Club Brugge, sementara Sevilla harus mengakui keunggulan Manchester City dan Borussia Dortmund.
Jika itu terjadi di matchday terakhir, tentu ada sedikit alasan untuk menghadirkan narasi "tersingkir dengan kepala tegak", karena mereka memang berjuang sampai akhir. Masalahnya, ketiga tim ini sama-sama tersingkir saat masih menyisakan 1 pertandingan, dengan cara yang sama-sama menyesakkan.
Atletico Madrid tersingkir setelah bermain imbang 2-2 saat menjamu Bayer Leverkusen, selagi FC Porto menang 4-0 di markas Club Brugge. Hasil ini terasa menyakitkan, karena anak asuh Diego Simeone bisa saja menang, andai penalti menit akhir Yannick Carrasco tidak gagal.
Di Catalan, Barcelona tampak lunglai saat dihajar 0-3 oleh Bayern Munich. Kemenangan 4-0 Inter Milan atas Viktoria Plzen membuat Blaugrana sudah pasti masuk kotak, bahkan tanpa harus menendang bola.
Beralih ke wilayah Andalusia, Sevilla yang menang 3-0 atas FC Kopenhagen harus menelan pil pahit, setelah di pertandingan lainnya Borussia Dortmund dan Manchester City bermain imbang tanpa gol.