Keberadaan subsidi juga kadang bisa menimbulkan kerawanan baru. Masih belum optimalnya kinerja dan tata kelola institusi negara, termasuk lembaga terkait menjadi salah satu penyebabnya.
Dalam banyak kesempatan, masalah ini terlihat, misalnya saat ada defisit atau rencana penghematan. Apapun masalah dan bidangnya, naik harga hampir selalu jadi solusi tunggal.
Masalah lain yang masih jadi PR sektor kelestarian di Indonesia adalah, masalah mati listrik yang bisa sampai berjam-jam, tanpa pemberitahuan dan kompensasi apapun, kecuali jika ada kejadian sangat luar biasa.
Bagi mereka yang sangat bergantung pada energi listrik, kelemahan ini cukup fatal. Ini kadang masih terjadi di daerah perkotaan, yang tiap sudutnya sudah teraliri listrik. Apa kabar dengan daerah yang aliran listriknya masih terbatas bahkan belum ada sama sekali?
Berangkat dari semua kekurangan yang masih ada, sebaiknya perlu lebih mematangkan dulu rencana Program Kompor Listrik dan sejenisnya, sambil terus meningkatkan kualitas kinerja, sebelum benar-benar diterapkan.
Jangan sampai, kebijakan yang ada memaksa masyarakat yang sedang mulai berjalan setelah bangkit dari pandemi untuk berlari kencang. Lebih baik punya kebijakan lama yang mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat, daripada punya kebijakan baru yang berada di luar jangkauan masyarakat, khususnya mereka yang termasuk golongan rentan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H