Total, dalam dua periodenya di Giuseppe Meazza, Santon berhasil mencatat 110 penampilan. Sebuah catatan yang kurang mengenakkan mengingat masalah cedera dan statusnya sebagai pemain cadangan. Di klub ibukota Italia, total 53 penampilan lintas kompetisi memang mampu dicatatkan. Tapi serentetan masalah cedera otot membuatnya akrab dengan ruang perawatan.
Di musim 2021-2022, mantan wonderkid ini bahkan tak mendapat satupun kesempatan bermain di bawah arahan Jose Mourinho, pelatih yang dulu mengorbitkannya. Alhasil, ia tak ambil bagian saat Si Serigala meraih gelar UEFA Europa Conference League dan kontraknya diputus di akhir musim, sebelum akhirnya memutuskan pensiun.
Kiprah Davide Santon ini mungkin tak seunik Mario Balotelli, rekan seangkatanmya di tim junior Inter Milan yang terkenal hobi bertingkah nyentrik. Tapi, masalah cedera yang mengakrabinya menjadi satu contoh aktual dari sisi kejam masalah cedera bagi pesepak bola. Sekalipun tingkah seorang pemain berbakat tidak "neko-neko", masalah cedera bisa merenggut potensi besarnya, dan bisa membuat sinar terang yang hadir hanya tampak temaram.
Tragis!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H