Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Manchester United dan Bayang-bayang "Post Power Syndrome"

2 Agustus 2022   11:51 Diperbarui: 2 Agustus 2022   11:53 478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Erik Ten Hag dan Sir Alex Ferguson (Mirror.co.uk)

Jika dirunut ke belakang, sebenarnya Ferguson jugalah yang jadi sosok kunci kepulangan Ronaldo tahun lalu. Atas bujukannya, pemain yang tadinya hampir merapat ke Manchester City justru mendarat di sudut merah kota Manchester.

Pengaruh besarnya jugalah, yang membuat Ole Gunnar Solskjaer bisa mendarat di kursi pelatih MU. Legenda asal Norwegia itu bahkan sempat bertahan dengan aman, meski tetap dipecat karena performa tim anjlok di bulan-bulan akhir tugasnya.

Di era Ole, pelatih legendaris asal Skotlandia itu sempat beberapa kali hadir di sesi latihan tim, seperti yang dilakukannya baru-baru ini di era Erik Ten Hag.

Sebelumnya, ia juga jadi orang yang merekomendasikan nama David Moyes sebagai pengganti. Sebuah keputusan yang terbukti gagal total, karena "The Chosen One" akhirnya dipecat, tak sampai setahun setelah mulai bertugas.

Kalau tujuannya untuk memberi dukungan atau masukan, mungkin masih bisa dimengerti. Masalahnya, karena SAF belakangan sudah beberapa kali campur tangan dalam perkara teknis klub, keberadaan "post power syndrome" tampak sulit disangkal.

Meski pembaruan ala Ten Hag membawa optimisme besar, keraguan sama besar juga muncul, karena masalah "post power syndrome" terbukti masih ada.

Jika dibiarkan saja, ini akan membuat siapapun pelatih Manchester United, ia akan kesulitan mengeluarkan kemampuan optimal, karena masih ada intervensi dari orang yang tidak seharusnya terlibat sangat jauh di tim.

Selama "post power syndrome" masih ada dan jadi masalah akut di Teater Impian, selama itu pula Manchester United dan sebagian Manchunian akan terbuai dalam mimpi indah era kejayaan Sir Alex Ferguson.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun