Bicara soal pemain sepak bola Indonesia, tidak banyak dari mereka yang bisa bermain di klub Eropa, dan lebih sedikit lagi dari mereka, yang bisa bermain di tiga negara Eropa berbeda. Kasus langka ini kebetulan terjadi pada Witan Sulaeman, bintang Timnas Indonesia.
Catatan karier Eropa pemain asal Palu ini cukup menarik, karena pernah memperkuat klub liga Serbia, Polandia dan Slovakia. Meski begitu, perjalanannya cukup berliku.
Pemain berkaki kidal ini pertama kali mendarat di Eropa, saat dikontrak Radnik Surdulica, klub kasta tertinggi Liga Serbia. Dengan reputasi Liga Serbia yang cukup bagus dalam hal mengorbitkan pemain muda, ada harapan kalau langkah ini bisa jadi batu loncatan menuju liga top Eropa.
Tapi, menit bermain Witan di Serbia cukup terbatas. Sejak bergabung di awal tahun 2020, pemain jebolan SKO Ragunan hanya bermain lima kali dengan total 111 menit bermain, sebelum akhirnya memutuskan hengkang di akhir musim 2020-2021.
Karir pemain yang diageni Dusan Bogdanovic (Serbia) masih berlanjut di Eropa, setelah Lechia Gdansk mendatangkannya di penghujung bursa transfer musim panas 2021. Secercah harapan sempat muncul di sini, meski terselip juga keraguan, karena kiprah Egy Maulana Vikri di klub ini jauh panggang dari api.
Ternyata, situasi Egy di klub liga Ekstraklasa Polandia ini dialami juga oleh Witan, bahkan dengan cerita sedikit lebih muram. Selama paruh pertama musim 2021-2022, kesempatan bermain di tim utama tak didapat barang semenit pun.
Situasi ini membuat Lechia lalu meminjamkan Witan ke FK Senica, klub yang juga diperkuat Egy Maulana Vikri hingga akhir musim 2021-2022. Dengan harapan, pemain lincah ini bisa mendapat banyak menit bermain dan lebih berkembang.
Di klub kasta tertinggi Liga Slovakia itu, sebenarnya kesempatan bermain yang didapat pemain kelahiran 8 Oktober 2001 ini cukup banyak, karena mampu mencatat selusin penampilan. Bukan cuma itu, empat gol, masing-masing sepasang di liga dan piala domestik, juga berhasil dicetaknya.
Terlepas dari situasi pelik klub, yang sampai membuat SFZ (PSSI-nya Slovakia) mencabut lisensi dan mencoret mereka dari liga, grafik performa Witan di sana menghadirkan secercah harapan.