Satu hal yang perlu disyukuri, masalah ini terekspos di Piala AFF U-19 2022, bukan di kualifikasi Piala Asia U-20 atau Piala Dunia U-20 2023.
Jadi, masih ada kesempatan memperbaiki tim atau mencari pemain yang lebih pas dengan kebutuhan tim.
Bukan bermaksud menghibur diri, tapi jika sudut pandang strategis dipakai, akan lebih fatal jika kelemahan ini terekspos di sana. Garuda Muda bisa jadi bulan-bulanan lawan yang jelas akan lebih kuat.
Di sisi lain, sisi positif juga muncul dari sikap suportif PSSI. Tak seperti biasanya, mereka tidak menyalakan pelatih, bahkan berencana akan mengajukan protes ke AFF, menyusul dugaan "main mata" yang dilakukan Vietnam dan Thailand.
Memang, kubu Vietnam dan Thailand kompak menyebut faktor kelelahan akibat jadwal padat sebagai alibi. Masalahnya, kurang baik juga kalau sikap sportif, yang seharusnya jadi nilai utama olahraga, justru dikorbankan.
Untuk pertama kalinya, PSSI mau satu suara dengan publik sepak bola nasional, yang juga mengecam kejanggalan di sini, dan berpandangan ke depan. Seharusnya, ini bisa dipertahankan.
Sisi positif lainnya, kegagalan di Piala AFF U-19 2022 bisa membuat Timnas U-19 lolos dari beban sorotan berlebih. Jadi, pemain dan tim pelatih bisa lebih fokus melakukan persiapan sambil berbenah.
Kegagalan Timnas U-19 kali ini seharusnya bisa melecut semangat tim, untuk membalasnya di level Asia dan dunia. Kesempatan itu ada, tinggal bagaimana memaksimalkannya.
Jika Timnas Indonesia mampu melampaui catatan prestasi Thailand dan Vietnam di Piala Asia U-20 dan Piala Dunia U-20, sebagus apapun capaian Thailand dan Vietnam di Piala AFF U-19 2022 nanti, itu akan terasa sebagai sebuah kekalahan memalukan. Apalagi, kalau mereka terbukti benar-benar "main sinetron" untuk menyingkirkan Timnas Indonesia U-19 di fase grup.
Lebih baik gagal di Piala AFF U-19, ketimbang jadi juara dan mabuk dalam euforia, tapi gagal lolos ke Piala Asia U-20 dan mati kutu di Piala Dunia U-20.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI