Seiring lolosnya Timnas Indonesia ke semifinal SEA Games 2021, Derby Melayu jadi satu topik bahasan yang jamak dibicarakan, khususnya oleh media dan pendukung Timnas Indonesia.
Maklum, Timnas Malaysia berpeluang menjadi juara grup B, karena berhasil mengalahkan Thailand di laga awal. Jika semuanya lancar, mereka bisa menjadi juara grup, dan otomatis akan menjadi lawan Tim Garuda di babak semifinal.
Pertemuan dua tim serumpun ini tentu saja menarik. Selain karena sejarah panjang rivalitas kedua tim, ada duel dua pelatih asal Korea Selatan, yakni Kim Pan Gon dan Shin Tae-yong.
Ditambah lagi, dengan bertemu Malaysia, Timnas Indonesia bisa menghindari bentrok dengan Thailand yang biasa jadi lawan sulit, sekaligus menjaga peluang lolos ke final, untuk mewujudkan skenario "rematch" melawan Vietnam, yang selama ini banyak digembar-gemborkan.
Tapi, skenario tinggal skenario. Di partai terakhir fase grup, Malaysia justru ditahan imbang 2-2 oleh Kamboja, selagi Thailand mampu mengalahkan Laos 1-0.
Alhasil, Thailand keluar sebagai juara grup, dan akan bertemu Indonesia, dan Malaysia bertemu tuan rumah Vietnam di babak semifinal. Satu-satunya kemungkinan Derby Melayu hadir tinggal di babak final, tapi Vietnam dan Thailand jelas bukan lawan enteng.
Mau tak mau, Witan Sulaeman dkk harus bersiap menghadapi ujian berat. Maklum, tim yang kali ini dihadapi adalah lawan sulit, yang memang menjadi satu kekuatan tradisional sepak bola Asia Tenggara.
Indonesia belakangan sulit menang atas Thailand, bahkan beberapa kali kalah karena kesulitan mengimbangi permainan dominan mereka. Memang, di SEA Games 2019, Thailand mampu dikalahkan 2-0, tapi itu bukan satu parameter ideal, karena materi pemain kedua tim saat ini sudah banyak berubah.
Tanpa bermaksud meragukan kemampuan Garuda Muda, sebaiknya media dan publik sepak bola nasional perlu mulai belajar realistis. Begitu juga dalam memberikan prediksi.
Bukan karena pesimis, tapi karena Tim Gajah Perang adalah lawan yang perlu dihadapi tanpa beban dan sorotan berlebih. Jadi, ada ruang lebih untuk Timnas Indonesia bisa tampil lepas, dan pelatih Shin Tae-yong bisa leluasa menampilkan lagi taktik kejutan.