Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Menulis, dari Fase ke Fase

2 Maret 2022   01:10 Diperbarui: 2 Maret 2022   01:12 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam menulis, setiap orang pasti punya fase naik-turun dan masalahnya masing-masing. Saya sendiri sempat mengalami naik-turun, khususnya selama aktif di Kompasiana, sejak Desember 2016 silam.

Selama kurang lebih lima tahun di K, situasinya penuh kejutan. Pada awalnya, secara tak diduga, saya langsung mengawali dengan fase "naik" di dua tahun pertama (2017-2018).

Sebagai anak baru yang hanya bekerja serabutan, ada dua "hadiah" yang menurut saya sangat spesial, yakni status centang biru di tahun pertama, dan masuk daftar Kompasianer terpopuler di Kompasianival tahun kedua.

Bagi saya yang sebelumnya tidak pernah ikut kelas menulis sama sekali, ini adalah satu lompatan besar. Tanpa berbuat aneh-aneh, kejutan datang dengan sendirinya.

Kenang-kenangan dari Kompasianival 2018 (Dokpri)
Kenang-kenangan dari Kompasianival 2018 (Dokpri)
Awalnya, saya mengira, ini akan jadi satu lompatan berikutnya, yang jika meminjam istilah dalam manajemen perubahan biasa disebut "lompatan ke kurva kedua". Maklum, semuanya terasa begitu cepat, sampai saya sendiri kadang merasa "tumbuh cukup cepat" di rumah biru ini.

Tapi, apa yang terjadi di dua tahun berikutnya (2019-2020) adalah penurunan. Penyebabnya, selama periode itu saya cukup sibuk bekerja dan hidup sendirian sebagai seorang anak kost di Jakarta.

Selain bekerja sehari-hari, kadang ada rentetan kegiatan lain yang cukup membuat sibuk, ditambah situasi rumit di awal masa pandemi. Alhasil, intensitas menulis saya menurun cukup banyak. Dari yang tadinya 1-2 artikel sehari, menjadi 3-4 artikel seminggu.

Meski begitu, menulis tetap tidak saya tinggalkan, karena menjadi satu sarana "healing" paling hemat. Tak perlu pusing bermacet-macetan di jalan atau terbang ke luar negeri, rasa penat bisa hilang, hanya dengan menulis.

Bonusnya, saya bisa ikut event offline Kompasiana, dan berkenalan dengan beberapa Kompasianer, yang selama ini biasa berjumpa di media sosial.

Setelah dua tahun yang cukup repot, akhirnya saya tiba di tahun kelima (2021) yang menjadi fase transisi. Di sini, ada proses membangun ulang "kemunduran" selama dua tahun sebelumnya. Pelan tapi pasti, intensitas menulis saya pelan-pelan naik, bersama partisipasi dalam beragam kegiatan bersama komunitas di rumah biru ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun