Aksi militer Rusia di Ukraina telah menghadirkan efek domino cukup besar di berbagai bidang, salah satunya di olahraga sepak bola.
Tak lama setelah Roman Abramovich memutuskan mundur sebagai bos Chelsea, muncul juga seruan mundur dari lawan-lawan Timnas Rusia di Play-off Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Eropa.
Seperti diketahui, Timnas Rusia akan menjamu Polandia di Moskow bulan Maret mendatang. Pemenang dari laga ini akan menghadapi pemenang duel antara Swedia vs Republik Ceko.
Seruan paling awal muncul dari Cezary Kulesza, ketua PZPN (PSSI-nya Polandia) yang didukung juga oleh pemain bintang macam Robert Lewandowski (Bayern Munich) dan Wojciech Szczesny (Juventus).
Tak lama setelahnya, giliran SvFF (PSSI-nya Swedia) dan FACR (PSSI-nya Republik Ceko) menyerukan keberatan, jika nantinya harus bertanding di Rusia. Maklum, kedua tim berpotensi main di Rusia, jika Rusia mampu mengalahkan Polandia,
Di sini, faktor keamanan menjadi pertimbangan utama. Dengan situasi yang kurang kondusif di Ukraina, akan beresiko jika mereka harus melakukan perjalanan ke Moskow.
FIFA mengadakan pertandingan di tempat netral, bukan di Rusia.
Ketiganya lalu membuat pernyataan bersama, yang menyerukan agarSituasi tak kalah pelik juga muncul di grup lain, yang mempertemukan Ukraina, Skotlandia, Austria dan Wales. Akibat situasi darurat di Ukraina, status duel antara Ukraina vs Skotlandia di kota Glasgow menjadi tanda tanya.
Salah satu penyebabnya, sejumlah pemain Timnas dari klub liga Ukraina, seperti Shakhtar Donetsk dan Dnipro Dnipropetrovsk, ikut bergabung dalam angkatan bersenjata Ukraina, seturut diberlakukannya wajib militer darurat di sana.
Situasi semakin runyam, karena wilayah udara Ukraina juga ditutup akibat perang. Akibatnya, perjalanan udara ke Glasgow sulit dilakukan.