Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Saat Liverpool Bungkam Peragu

17 Februari 2022   09:52 Diperbarui: 17 Februari 2022   09:54 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Momen gol Roberto Firmino ke gawang Inter Milan (detik.com)

Jelang leg pertama babak perdelapan final Liga Champions, antara tuan rumah Inter Milan vs Liverpool, Kamis (17/2, dinihari WIB) banyak komentar psywar muncul dari Italia, yang tentu saja mendukung Inter, sang juara bertahan Liga Italia.

Mulai dari Marco Materazzi (legenda Inter) yang mengungkit momen "treble winner" tahun 2010, yang pada prosesnya mengalahkan Chelsea di perdelapan final, Paolo Di Canio (legenda Lazio) yang menyebut Virgil Van Dijk sebagai titik lemah Liverpool, sampai Fabio Capello (pelatih legendaris Italia) yang menyebut Liverpool bisa dikalahkan.

Saat pertandingan berlangsung, psywar ini tampaknya membuat Inter tampil percaya diri. Meski kalah penguasaan bola, tim asuhan Simone Inzaghi mampu menekan habis pertahanan Si Merah, dengan mengandalkan umpan-umpan langsung ke jantung pertahanan lawan.

Tapi, Virgil Van Dijk yang disebut sebagai "titik lemah" justru menjadi satu kekuatan tangguh. Duetnya bersama Ibrahima Konate sukses meredam ancaman duet lini depan Si Ular, yang diisi Edin Dzeko-Lautaro Martinez.

Saat menyerang balik, Liverpool yang mengandalkan trio Jota-Mane-Salah di lini depan, sebenarnya juga tak kalah set. Tapi, trio bek tengah Bastoni-De Vrij-Skriniar mampu tampil disiplin.

Alhasil, babak pertama berakhir dengan skor kacamata. Tampaknya, Nerazzurri memang sudah mengantisipasi taktik serangan balik cepat ala Klopp, meski sebenarnya pelatih asal Jerman itu membuat kejutan, dengan menurunkan Thiago Alcantara dan Harvey Elliott di tengah.

Tapi, situasi buntu ini mampu direspon dengan baik, dengan memaksimalkan jatah lima pergantian pemain. Dimulai dari masuknya Roberto Firmino di awal babak kedua, dan disusul dengan masuknya Jordan Henderson, Naby Keita, dan Luis Diaz jelang satu jam pertandingan.

La Beneamata sebenarnya sempat mencetak gol lewat tendangan Edin Dzeko. Sayangnya, gol pemain asal Bosnia Herzegovina itu dianulir karena sudah terjebak offside.

The Kop pelan-pelan mampu mengontrol situasi. Situasi semakin menguntungkan, karena Inzaghi baru mulai merespon, dengan memasukkan Alexis Sanchez di menit ke 70, menggantikan Lautaro Martinez.

Hasilnya, kebuntuan pun pecah di seperempat jam terakhir pertandingan, dengan umpan silang dari kedua bek sayap kembali hadir sebagai kunci, seperti di pertandingan-pertandingan sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun