Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Saat Sebuah Rumor Terasa Muskil

6 Februari 2022   17:03 Diperbarui: 6 Februari 2022   17:03 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pratama Arhan (Bolasport.com)

Dalam beberapa hari terakhir, beredar rumor ketertarikan Lazio pada Pratama Arhan, pemain Timnas Indonesia.

Berawal dari sebuah mention seorang Laziale asal Indonesia ke akun media sosial resmi Lazio, pemberitaan soal kemungkinan bek kiri asal Blora ini pindah ke Italia langsung jadi heboh di media sosial.

Tentu saja, ini hanya rumor, karena bursa transfer musim dingin di Eropa sudah tutup. Kalaupun bisa menambah pemain, Lazio hanya bisa menambah pemain bebas agen alias tanpa klub.

Sekilas, situasi ini ideal buat Arhan, karena dirinya sempat berpamitan dengan manajemen PSIS Semarang, klub yang jadi tempat bermainnya sejak level junior.

Masalahnya, bek berparas mirip aktor Dion Wiyoko ini diketahui telah bergabung kembali dengan Tim Mahesa Jenar, hingga kompetisi Liga 1 musim 2021/2022 usai.

Hanya saja, berbeda dengan Alfeandra Dewangga, pemain PSIS Semarang yang juga sedang naik daun, Arhan diberi kesempatan untuk lebih fokus memulihkan kondisi, sambil mengikuti program pemusatan latihan Timnas Indonesia U-23, yang sebentar lagi akan bertanding di Piala AFF U-23.

Kebetulan, bek spesialis lemparan ke dalam ini sempat cedera ringan jelang laga Indonesia vs Timor Leste. Meski saat itu tetap bisa dimainkan dan mencetak gol, ia masih butuh sedikit waktu lagi untuk memulihkan kondisi.

Kembali ke rumor ketertarikan Lazio, peluang Pratama Arhan langsung bermain di kasta tertinggi Liga Italia sebenarnya juga lumayan kecil, karena ia bukan pemain berpaspor Uni Eropa.

Seperti diketahui, Liga Italia hanya membatasi jumlah maksimal 3 pemain berpaspor non Uni Eropa. Pembatasan ini tetap ketat, sekalipun ada program kerja sama dengan negara lain.

Pada masa puncak ketenaran Liga Italia medio 1990-an, kebetulan hal ini pernah terjadi. Waktu itu, PSSI sempat menggandeng FIGC (PSSI-nya Italia) dalam proyek mercusuar PSSI Primavera dan Baretti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun