Ini bukan melulu soal niat, ini juga berkaitan dengan kesadaran, supaya minimal tak berbuat nekat. Di sisi lain, pihak gereja juga perlu tetap waspada pada perubahan situasi, sehingga bisa menjadi contoh positif bagi jemaat.
Mengingat situasi masih serba belum pasti, seharusnya sikap menahan diri masih perlu. Tak perlulah berangkat langsung ke gereja, jika tujuan utamanya hanya untuk aktualisasi diri.
Dalam situasi masih prihatin seperti ini, Natal seharusnya bisa menjadi lebih "riuh" secara spiritual, karena ada begitu banyak orang yang memanjatkan doa yang tak sempat terucap di mulut, khususnya selama menjalani masa sulit sepanjang tahun ini.
Jadi, ketimbang hanya membahas tentang datang langsung ke gereja atau tidak, Natal 2021 ini seharusnya menjadi momen pas untuk membangun kesadaran bersama di masa sulit.
Karena, Natal bukan hanya soal kedatangan manusia ke gedung gereja, tapi Natal adalah momen karya kasih Tuhan yang rela "mengosongkan diri Nya" menjadi seorang manusia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H