Jika melihat lini belakang Liverpool, mungkin sebagian orang akan menyebutnya sebagai salah satu yang terbaik di Liga Inggris saat ini, jika bukan di Eropa.
Ada Alisson, kiper Timnas Brasil, di bawah mistar. Di jantung pertahanan, ada duet palang pintu raksasa Joel Matip dan Virgil Van Dijk, plus Trent Alexander-Arnold dan Andy Robertson, dua bek sayap dengan kemampuan komplit
Di bangku cadangan, Si Merah juga masih punya antara lain Ibrahima Konate, Nat Philips, Joe Gomez, dan Kostas Tsimikas. Tentunya, ini lebih komplet ketimbang musim lalu, saat lini belakang mereka dihantam badai cedera.
Dalam banyak kesempatan, selain mengamankan tim dari kebobolan, personel lini belakang Liverpool kerap mencetak gol dan assist. Boleh dibilang, lini belakang adalah senjata rahasia dalam taktik "gegenpressing" ala Juergen Klopp.
Tapi, seperti pepatah "tak ada gading yang tak retak", lini belakang Liverpool ternyata juga punya titik lemah yang cukup gawat. Mereka rawan diserang balik dan dijebol, khususnya jika menghadapi tim yang pintar mengakali jebakan offside, dan punya paduan strategi antara pressing ketat plus serangan balik cepat.
Kebetulan, kelemahan ini cukup terekspos, saat Mohamed Salah dkk bertandang ke markas Tottenham Hotspur, Minggu (19/12).
Menghadapi tim asuhan Antonio Conte yang bermain taktis, lini belakang Liverpool berkali-kali keteteran menghadapi kecepatan serangan balik Harry Kane dkk, karena strategi perangkap offside mereka berkali-kali jebol.
Beruntung, lini belakang Liverpool masih mampu mengamankan situasi, disamping kurang maksimalnya penyelesaian akhir lini depan The Lilywhites. Jika tidak, gol Harry Kane di menit ke 13 bukan hanya jadi satu-satunya gol Spurs di babak pertama.
Dari inspirasi personel lini belakang jugalah, Liverpool mampu membuat gol. Di babak pertama, umpan silang Andrew Robertson mampu dituntaskan Diogo Jota dengan sundulan jitu di menit ke 35, yang membuat Hugo Lloris mati langkah.
Kapten Timnas Skotlandia itu juga mencetak gol di babak kedua, memanfaatkan assist Trent Alexander-Arnold. Masalahnya, sisi kedua lini belakang Liverpool lalu muncul tak lama setelah itu.