Judul di atas adalah sebuah jargon yang ikut mewarnai konferensi seputar DSP Mandalika. Konferensi Internasional ini saya ikuti pada Rabu (1/12) dengan tajuk "Infinity Experience of Nature And Sport Tourism". Sebentuk optimisme bagi DSP Mandalika, untuk bangkit dari masa sulit akibat terpaan pandemi.
Dimoderatori oleh presenter Shahnaz Soehartono, dengan turut dihadiri antara lain oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, konferensi ini menghadirkan sebuah perspektif menarik, karena adanya masukan-masukan, yang jika digarap serius akan dapat menuai hasil istimewa.
Seperti diketahui, sebelum ditetapkan sebagai Destinasi Super Prioritas (DSP) Di Indonesia Aja, oleh KEMENPAREKRAF/BAPAREKRAF, Mandalika sebenarnya adalah salah satu destinasi liburan populer di Pulau Lombok. Masalahnya, akibat pengelolaan yang kurang optimal, manfaat potensi wisata yang ada hanya benar-benar dirasakan pada periode high season, misalnya saat musim libur panjang.
Untuk itulah, Mandalika ditetapkan KEMENPAREKRAF/BAPAREKRAF sebagai DSP, setelah sebelumnya sempat mendapat predikat sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Harapannya, predikat DSP ini dapat membantu mengoptimalkan potensi pariwisata di Mandalika dan sekitarnya secara berkelanjutan, sekaligus menjalankan program Wonderful Indonesia.
Konferensi yang turut didukung Harian Kompas sebagai media partner ini sendiri turut menghadirkan sejumlah praktisi, dan perwakilan dari Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) selaku tuan rumah.
Alhasil dalam acara tersebut, tercipta diskusi yang dapat menggali potensi dan kesiapan kawasan wisata Mandalika sebagai salah satu Destinasi Super Prioritas di Indonesia, lengkap dengan contoh kasus dan alternatif solusi.
Soal potensi, DSP Mandalika (dan Pulau Lombok secara umum) memang punya beragam potensi wisata alam, yang memang bisa dioptimalkan. Keberagaman itu terbentang, mulai dari bawah laut dan pantai, sampai puncak Gunung Rinjani, lokasi populer bagi para pendaki gunung.
Inilah yang membuat sport tourism di area wisata alam mulai berkembang menjadi satu potensi wisata baru di Lombok, dengan menawarkan perpaduan menarik antara olahraga dan keindahan alam Pulau Lombok. Selama ini, potensi wisata tersebut sudah diberdayakan, antara lain lewat event acara lomba lari maraton dalam beberapa kesempatan.
Belakangan, potensi itu semakin nyata, menyusul kehadiran sirkuit Mandalika. Sirkuit balap bertaraf internasional ini menjadi venue WSBK dan MotoGP pertama di Indonesia.