Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kembalinya Siklus "Roller Coaster" Manchester United

23 September 2021   12:55 Diperbarui: 23 September 2021   12:58 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dua kali menang dan dua kali kalah. Begitulah performa Manchester United di empat pertandingan terakhir, dalam tiga ajang berbeda: Liga Inggris, Liga Champions dan Piala Liga.

Paling gres, tim asuhan Ole Gunnar Solskjaer takluk 0-1 saat menjamu West Ham United di Old Trafford, Kamis (23/9, dinihari WIB) dalam ajang Piala Liga. Gol cepat Manuel Lanzini di menit ke 9 memaksa Anthony Martial dkk angkat koper lebih awal.

Meski menampilkan sejumlah pemain cadangan, kekalahan ini menjadi sebuah ironi, karena di pertandingan sebelumnya, mereka mampu menang 2-1 atas The Hammers secara dramatis. Saking dramatisnya kemenangan di Liga Inggris itu, sebagian Manchunian sampai ada yang merayakan layaknya jadi juara.

Tapi, kekalahan di Old Trafford atas lawan yang sama, mau tak mau memaksa mereka kembali jatuh ke bumi. Lucunya, siklus "roller coaster" ini juga terjadi di pekan sebelumnya.

Seperti diketahui, Setan Merah saat itu sukses mengalahkan Newcastle United dengan skor 4-1, dalam laga "debut kedua" Cristiano Ronaldo. Kemenangan ini disambut begitu meriah, karena CR7 langsung mencetak dua gol. Euforia kemenangan pun muncul.

Euforia kemenangan itu ternyata jadi bumerang, karena pada laga berikutnya, tim Manchester merah justru menanggung malu, saat takluk 1-2 di markas Young Boys (Swiss) dalam ajang Liga Champions. Dalam laga ini, Ronaldo memang kembali mencetak gol, tapi blunder Jesse Lingard dan kartu merah Aaron Wan-Bissaka, memaksa mereka gigit jari.

Siklus "roller coaster" ini ternyata berlanjut, dalam sepasang laga menghadapi West Ham. Gol Jesse Lingard dan penyelamatan penalti David De Gea di London, mampu dibayar lunas oleh tim asuhan David Moyes, tak sampai sepekan kemudian.

Dalam dua laga melawan tim asal kota London ini, United sebenarnya mampu mendominasi penguasaan bola dan alur permainan. Tapi, kurangnya kreativitas serangan, plus permainan disiplin lawan membuat mereka buntu.

Di sisi lain, ketergantungan pada Cristiano Ronaldo mulai tampak, karena bintang Portugal ini mampu berperan sebagai seorang finisher di kotak penalti lawan. Sebuah gaya main khas darinya, sejak mulai menapak usia kepala tiga.

Benar, meski masih bugar, gaya main eks pemain Real Madrid belakangan terlihat mirip seperti Filippo Inzaghi atau Karim Benzema. Sprint kencangnya tak lagi sering dilakukan, karena ia lebih sering bermain kucing-kucingan dengan jebakan offside.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun