Selama menjadi Kompasianer, saya awalnya tak pernah ikut event offline. Penyebabnya, belum ada informasi yang cukup mendukung. Kalaupun ada, saya biasanya tak mendapat respon, karena tak dikenal.
Kalaupun ada grup chat yang saya ikuti, grup itu terkait langsung dengan Kompasiana di pusat, bukan daerah.
Situasi aneh ini sempat saya alami, bahkan saat sudah mendapat "centang biru" dari Kompasiana.
Tapi, waktu lalu menuntun ke kesempatan ikut event offline pertama kali yang tak terduga. Tak tanggung-tanggung, event offline Kompasiana pertama yang saya ikuti berlangsung di "dapur utama" Kompasiana, yang terletak di bilangan Palmerah, Jakarta Barat.
Event offline-nya sederhana, yakni doa bersama untuk seorang Kompasianer yang belum lama meninggal karena kecelakaan. Sebetulnya saya tak pernah bertemu langsung dengannya. Tapi, gaya menulisnya yang lugas dan sudut pandang netralnya, membuat saya bisa sedikit belajar darinya.
Maka, saat ada event doa bersama di Palmerah, saya tanpa ragu langsung mengiyakan. Kebetulan, pekerjaan di kantor saat itu bisa dibereskan lebih cepat.
Alhasil, segera setelah semua pekerjaan beres, saya langsung memesan ojek online ke Palmerah. Dari kantor saya, yang saat itu terletak di bilangan Tebet, Jakarta Selatan saya langsung meluncur.
Dengan waktu tempuh hampir satu jam, dalam lalu lintas yang cukup padat, kemacetan tetap bisa dihindari, karena driver ojek online yang saya tumpangi cukup menguasai medan. Sesekali, kami menerobos gang senggol, untuk memotong jalur.
Berkatnya, saya bisa tiba sedikit lebih awal dari jadwal semula, tanpa ada kesulitan berarti. Saat masuk ke dalam gedung, saya bahkan dibantu oleh satpam yang bertugas.
Setibanya di "dapur utama" Kompasiana, saya akhirnya bisa bertemu langsung dengan admin dan beberapa senior, yang selama ini hanya dijumpai di dunia maya. Kedatangan "wajah baru" ini awalnya sedikit membingungkan, tapi setelah saya memperkenalkan diri, semua langsung klik.
Bahkan, admin langsung mengenali, apa topik tulisan yang paling sering saya tulis di K. Sebuah cara rekognisi yang unik.