Dalam beberapa waktu terakhir, pemerintah Indonesia, dalam hal ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) cukup intens mempromosikan lima destinasi pariwisata potensial, dalam wadah besar program "Wonderful Indonesia". Kelima destinasi wisata ini mendapat predikat sebagai "Destinasi Super Prioritas".
Kelima Destinasi Super Prioritas atau DSP ini adalah Danau Toba di Sumatra Utara, Borobudur di Jawa Tengah, Mandalika di Nusa Tenggara Barat, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur, dan Likupang di Sulawesi Utara.
Dari kelimanya, hanya Borobudur dan Danau Toba yang bukan merupakan destinasi wisata pantai. Tapi, berbeda dengan Borobudur yang cenderung menitikberatkan pada wisata sejarah dan budaya, Danau Toba menawarkan jenis wisata yang lebih beragam.
Karenanya, Danau Toba boleh dibilang merupakan sebuah destinasi wisata  paket lengkap. Ada wisata alam, sejarah, dan budaya, termasuk kuliner khas setempat. Semua itu menjadi satu dalam sebuah keajaiban alam nan eksotis.
Danau Toba merupakan satu keajaiban alam di Indonesia, karena terbentuk dari sebuah peristiwa alam, yakni letusan Gunung Toba. Letusan supervolcano ini diperkirakan terjadi 74.000 tahun silam, dan masih tercatat sebagai letusan gunung berapi terdahsyat yang pernah diketahui umat manusia.
Danau kaldera terbesar di Indonesia dan dunia ini menampilkan bentuk yang sangat unik, karena mempunyai pulau di tengahnya, yakni Pulau Samosir.
Bukan hanya unik, keindahan alam Danau Toba juga fotogenik, dan mempunyai beberapa destinasi wisata alam. Ada Gunung Pusuk Buhit, Lembah Bakkara, Danau Sidihoni, dan masih banyak lagi.
Dari sekian banyak tempat wisata di seputaran Danau Toba, tiga tempat yang barusan saya sebut menjadi titik wisata alam yang unik.
Gunung Pusuk Buhit merupakan gunung berapi dengan ketinggian 1.972 mdpl. Selain merupakan satu tujuan wisata alam, puncak gunung yang terletak di sisi barat Danau Toba ini dipercaya sebagai tempat kelahiran Suku Batak, dalam mitologi Suku Batak.
Lembah Bakkara dikenal punya keindahan alam yang spesial. Di Lembah Bakkara, terdapat juga Aek Sipangolu, tempat pemandian peninggalan Sisingamangaraja, yang dianggap sakral oleh masyarakat setempat.