Jika melihat bagaimana kebiasaan Barca, Real Madrid dan klub La Liga selama ini, tentunya ini menjadi satu anomali, karena La Liga Spanyol sejak lama dikenal sebagai salah satu liga dengan standar gaji tinggi, terutama di Real Madrid dan Barcelona.
Tapi, entah kebetulan atau bukan, standar gaji tinggi ini akhirnya dipaksa turun akibat imbas pandemi. Dengan adanya "salary cap" atau batasan anggaran gaji, rasanya harga transfer dan besaran gaji pemain akan jadi lebih masuk akal.
Aman dikata, transfer dengan harga lebih dari 200 juta euro, seperti saat Neymar bergabung ke PSG akan sulit terulang dalam waktu dekat. Di sisi lain, adanya "salary cap" juga akan membuat klub dan pemain akan sama-sama lebih rasional soal anggaran gaji.
Menariknya, di situasi rumit seperti inilah, aturan "Financial Fair Play" justru lebih dapat diandalkan, untuk mencegah klub bangkrut akibat besar pasak daripada tiang, sekaligus menata ulang standar gaji pemain secara lebih adil.
Menarik ditunggu, bagaimana perubahan standar gaji pemain di La Liga Spanyol setelah ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H