Hasil akhir pertandingan pada akhirnya memang tak memihak Denmark. Di babak kedua, Joel Pohjanpalo sukses menjebol gawang Kasper Schmeichel, selagi tendangan penalti Pierre-Emile Hojbjerg gagal dikonversi menjadi gol.
Finlandia memang mencetak sejarah, dengan mencatat kemenangan 1-0, di laga pertama mereka sebagai tim debutan Piala Eropa. Tapi, tak ada perayaan berlebihan di sana, karena mereka sungguh menjaga respek pada tim lawan, yang baru saja mengalami musibah.
Hebatnya, sikap respek juga ditunjukkan media, dengan tidak membuat spekulasi liar atau membuat wawancara tak penting yang berpotensi memicu kegaduhan.
Tak ada wawancara kepada tetangga, keluarga, atau rekan setim Eriksen, yang menanyakan soal firasat sebelum kejadian atau sejenisnya. Semua kompak menunggu rilis resmi dari DBU (PSSI-nya Denmark) dan UEFA, selaku penyelenggara turnamen.
Jika melihat level Denmark dan Finlandia sebagai negara maju, respon dan penanganan mereka pada kejadian darurat seperti ini sangatlah wajar.
Tanpa perlu repot-repot menyebut diri sebagai bangsa yang berbudaya, mereka sudah menunjukkan itu langsung, lewat tindakan nyata pada saat genting. Persis seperti kata pepatah "langit tak perlu menjelaskan bahwa dirinya tinggi."
Salut!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H