Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Barca dan Mimpi yang Telah Usai

17 Mei 2021   22:45 Diperbarui: 17 Mei 2021   23:06 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mimpi yang telah usai. Begitulah cerita kiprah Barcelona di pacuan juara Liga Spanyol musim ini.

Kepastian ini didapat, setelah mereka kalah 1-2 atas di kandang sendiri atas Celta Vigo, selagi pada saat bersamaan Real Madrid dan Atletico Madrid kompak meraih kemenangan. Dua tim ibukota ini menjadi penantang juara tersisa, yang akan menentukan nasib di pekan terakhir La Liga.

Praktis, tugas Blaugrana kini tinggal mengamankan posisi ketiga di partai pekan pamungkas melawan Eibar. Walau secara matematis sudah pasti lolos ke Liga Champions musim depan, mereka masih punya misi, untuk tidak mencatat finis terburuk di liga sejak musim 2002/2003, kala Luis Enrique dkk finis di posisi keenam.

Meski gagal meraih gelar juara liga, kiprah tim Catalan musim ini sebenarnya tak terlalu buruk, karena mereka sukses meraih trofi Copa Del Rey. Jadi, tak ada catatan nirgelar seperti musim lalu.

Tapi, jika melihat perjalanan tim sejak jelang bergulirnya kompetisi, prestasi ini tergolong wajar, bahkan lebih baik dari seharusnya. Mengapa?

Karena, rival bebuyutan Real Madrid  menjalani musim ini di tengah berbagai gonjang-ganjing. Mulai dari drama saga transfer Lionel Messi, pergantian presiden klub, proyek Liga Super Eropa yang belakangan kolaps, sampai ancaman kebangkrutan akibat menumpuknya hutang klub, yang dilengkapi dengan lesunya kinerja keuangan klub akibat imbas pandemi.

Dengan seabrek masalah di atas, boleh dibilang kondisi klub memang sangat morat-marit. Dampak mismanajemen, macetnya regenerasi dalam tim, dan kegagalan di musim sebelumnya, memaksa siapapun pelatih yang bertugas untuk bekerja ekstra.

Di sini, Ronald Koeman yang datang menggantikan Quique Setien, mencoba melakukan penyegaran dengan memasukkan pemain muda dari akademi, untuk dipadukan dengan pemain yang sudah ada.

Hasilnya, kita melihat pemain muda jebolan akademi, seperti Ansu Fati dan Illaix Moriba, berpadu padan dengan Lionel Messi dan pemain baru macam Pedri dan Sergino Dest. Satu kombinasi segar yang terlihat cukup menarik.

Andai Koeman tak melakukan penyegaran ini, Barca terancam mengalami penurunan tajam, karena tim yang ada saat ini memang sudah menua, dan sudah mulai menurun grafik performanya.

Meski begitu, ada sebuah blunder dari kebijakan Koeman ini. Secara ceroboh, eks pelatih Timnas Belanda melepas Luis Suarez ke Atletico Madrid, dengan harga enam juta euro.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun