Meski terkesan sangat keras, hukuman kalah walk out karena alasan serupa pernah terjadi di Derby Della Madonnina, pada perempat final Liga Champions musim 2004/2005 di Stadion Giuseppe Meazza. Bedanya, insiden ini terjadi saat pertandingan sedang berlangsung.
Kala itu, Inter Milan yang bertindak sebagai tuan rumah dinyatakan kalah walk out 0-3 dari AC Milan, dan didenda UEFA, karena oknum suporter mereka kedapatan menghujani lapangan dengan petasan, yang antara lain mengenai tubuh Nelson Dida, kiper AC Milan.
Jadi, kemungkinan ini cukup masuk akal, karena sudah pernah diterapkan di Liga Champions, dan bisa saja diterapkan di Liga Inggris. Jika yang terjadi adalah peningkatan kasus COVID-19 dalam satu tim, seperti pada kasus laga Manchester City Vs Everton beberapa waktu lalu, tentu masih bisa ditoleransi, karena memang sedang dalam situasi pandemi.
Dua kemungkinan itu adalah yang paling masuk akal, jika melihat situasinya. Masalah lain yang terlihat adalah muncul kembalinya hantu "hooliganisme", yang dulu pernah menjadi penyakit di sepak bola Inggris.
Hanya saja, pada kasus kali ini, pemilik klub lah yang jadi target aksi, meski akhirnya klub yang tetap kena getahnya. Potensi kambuhnya hooliganisme ini, adalah satu poin yang bisa disoroti, dari insiden di Old Trafford.
Dari situasinya, aman dikata kalau internal klub United memang sedang bergejolak, meski grafik performa tim sebenarnya cukup meningkat musim ini. Tapi, berhubung sekarang masih dalam situasi pandemi, ini jelas akan jadi perseden kurang baik buat kompetisi secara keseluruhan.
Entah apa yang dipikirkan oleh para pendemo itu, tapi rasanya ini akan jadi satu cerita memalukan lainnya, karena sudah sukses merusak apa yang selama ini sudah dibangun di Negeri Big Ben: bebas hooliganisme, dan image sebagai salah satu liga terbaik dunia.
Terlepas dari kesemboronoan mereka, insiden di Old Trafford seolah menjadi sekuel pertunjukan "The Power of Fans" lainnya, setelah drama proyek ESL. Bedanya kali ini bisa saja berdampak negatif buat klub, karena terbukti melanggar aturan di masa pandemi.
Menarik ditunggu, bagaimana kelanjutan kasus ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H