Sebagai informasi, Pak Ida Bagus pernah merantau selama 16 tahun di Australia, dengan melakoni berbagai macam pekerjaan, seperti di restoran pizza, pattiserie, dan pemotongan daging.
Dari sinilah, pemahamannya tentang pizza dan pattiserie terbentuk, bersama kreativitasnya. Jadi, ia bisa berkreasi dan tetap produktif, saat pandemi masih melanda. Usaha restoran ini sendiri mulai dijalankan sekitar setahun silam, saat pandemi mulai melanda Indonesia.
Bagi saya sendiri, mencicipi roti dan delapan jenis pizza terasa seperti sebuah pertempuran, karena dilakukan sambil menulis tulisan ini. Yah, ide kadang bisa datang bersama rasa lezat.
Tapi, pertempuran ini terasa menyenangkan, karena proporsi rasa dan ukuran menu di sini sungguh seimbang. Rasa menyenangkan ini makin terasa, karena dijalani bersama-sama, dan ditutup dengan sesi foto bersama.
Dengan catatan, kita tidak tergoda untuk menyantap hidangan pembuka secara berlebihan. Selama keseimbangan itu terjaga, semua akan baik-baik saja.
Sendirian di akhir pekan memang sedikit menjengkelkan, tapi, jika akhir pekan itu ditemani dengan sajian pizza yang lezat, seharusnya tetap terasa menyenangkan.
Lebih baik hati senang karena perut kenyang, daripada hati galau karena kelaparan dan kena "ghosting" si dia.
Bon Apetit (Selamat menikmati)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI