Sementara itu, Balo perlu mendapat kesempatan bermain, di tim yang memungkinkannya memperbaiki keadaan, sambil mengintip peluang bermain lagi di kompetisi level atas.
Dengan catatan, ia mampu tampil bagus, tanpa banyak tingkah, dan Monza bisa segera promosi.
Mengingat usianya yang sudah 30 tahun, inilah kesempatan terakhirnya bermain di liga top Eropa. Jika ternyata gagal lagi seperti di Brescia, agaknya kita akan segera melihatnya bermain di liga antah-berantah.
Jika dulu Balo pernah membentangkan kaos bertuliskan kalimat "why always me?", usai mencetak gol di Derby Manchester, di masa keemasannya, kini banyak orang akan menatap masa senja karir bermain Super Mario sambil balik bertanya:
"Why always you, Mario?"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H