Bicara soal kehebatan pesepakbola modern, salah satu hal yang kerap jadi alat ukur adalah jumlah trofi atau penghargaan individu yang diraih. Sebagai contoh, Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo sering dianggap sebagai yang terhebat di generasinya, karena torehan gol dan trofi juara mereka.
Mereka berdua juga dianggap sebagai salah satu yang terbaik sepanjang masa, karena masing-masing telah meraih 6 dan 5 trofi Ballon D'or. Mereka juga sama-sama telah meraih trofi Liga Champions. Sebuah prestasi yang mungkin akan sulit dilampaui dalam waktu dekat.
Tapi, ada juga sosok yang diakui sebagai salah satu pesepakbola terbaik sepanjang masa, meski sepanjang karir bermainnya tak pernah meraih trofi Liga Champions atau Ballon D'or. Untuk kategori ini, Diego Maradona adalah salah satunya.
Benar, sepanjang karirnya, El Diego tak pernah meraih trofi Liga Champions atau Ballon D'or. Tapi, ia tetap diakui sebagai salah satu yang terbaik, bahkan menjadi "benchmark" pemain nomor 10 yang baik dan benar di Argentina.
Mengapa?
Karena, El Pibe de Oro mampu menjadi inspirator tim, dan meninggalkan jejak positif. Inilah yang membuat namanya abadi di dunia sepak bola.
Di level klub, ia melakukannya bersama Napoli. Klub yang sebelum kedatangannya tak pernah juara liga ini diberinya sepasang Scudetto, yang masih belum bertambah hingga kini. Bukan hanya itu, Si Putri Duyung juga dibawanya meraih satu trofi Piala UEFA.
Di era modern, prestasi ini mungkin tergolong biasa saja, tapi apa yang dilakukannya ini sungguh luar biasa, karena ia mampu menginspirasi tim biasa saja menjadi luar biasa.
Tak heran eks pemain Boca Juniors ini lalu dijadikan warga kehormatan kota Napoli. Tak hanya itu saja, seturut kematiannya pada Rabu (25/11, waktu Argentina) akibat serangan jantung, pemerintah kota Napoli, selaku pemilik Stadion San Paolo, berencana mengabadikan nama sang Argentino sebagai nama stadion.
Sebelumnya, langkah ini sudah dilakukan Argentinos Juniors beberapa tahun lalu. Di klub inilah si boncel memulai karir seniornya.
Menariknya, eks pemain Sevilla ini juga pernah membuat momen langka, saat dirinya memperkuat Barcelona di awal tahun 1980-an. Kala itu, ia mendapat "standing ovation" dari penonton di Santiago Bernabeu, berkat aksi ciamiknya di El Clasico.