Setelah mencatat performa dan start kompetisi impresif, dengan tanpa mengalami satupun kekalahan di semua kompetisi, catatan kekalahan AC Milan akhirnya pecah telur di San Siro. Momen ini terjadi saat Si Setan Merah menjamu Lille OSC di ajang Liga Europa, Jumat (6/11, dinihari WIB).
Dalam laga ini, Zlatan Ibrahimovic dkk takluk 0-3 atas klub Ligue 1 Prancis, berkat sinar terang Yusuf Yazici. Gelandang  asal Turki ini sukses mencetak hattrick ke gawang Gianluigi Donnarumma.
Secara umum, pertandingan ini memang cukup berimbang, dengan kedua tim saling serang. Hanya saja, Les Douges lebih klinis dalam penyelesaian akhir, sehingga mereka layak keluar sebagai pemenang.
Meski agak diluar dugaan, karena Si Merah-Hitam sebenarnya tampil dengan kekuatan penuh, kekalahan ini sebenarnya merupakan satu terapi kejut yang baik. Mengapa?
Karena, dengan performa ciamik  belakangan ini, mereka masih belum sepenuhnya teruji, saat hasil negatif didapat. Pengalaman semacam ini baru datang sekarang, saat mereka sedang dalam mood positif.
Bagi tim dalam kondisi seperti Milan sekarang, start positif memang menjadi satu kredit tersendiri. Mereka mampu melakukannya dengan bujet transfer terbatas, dan sudah menemukan rasa lapar untuk menang.
Tapi, inkonsistensi performa dalam beberapa tahun terakhir, membuat mereka belum punya cukup pengalaman. Disinilah, kekalahan telak atas Lille akan sangat berguna.
Dengan catatan, mereka mampu segera merespon, dengan membuat catatan positif. Jika responnya malah rentetan hasil negatif, bisa dipastikan musim ini akan jadi cerita muram lainnya buat Milanisti.
Inilah yang akan menentukan, sejauh mana arah perkembangan Milan berikutnya. Benar, mereka punya sosok pemimpin tim dalam diri Zlatan Ibrahimovic, tapi, mereka tetap harus berkembang secars mental sebagai sebuah tim.
Ini penting karena akan menentukan, apakah tren positif tim asuhan Stefano Pioli ini hanya kejutan sesaat, atau mereka memang sudah kapabel, bahkan bisa saja meraih prestasi positif di akhir musim nanti.
Praktis, satu-satunya poin positif dari kekalahan Milan di Liga Europa kali ini adalah, kekalahan ini terjadi di periode awal, bukan periode krusial. Jadi, semua masih bisa diperbaiki, karena mereka masih punya jatah gagal.