Agaknya, Villa sudah paham betul, bagaimana cara mengacak-acak Liverpool di kandang sendiri. Kebetulan, situasi ini juga pernah terjadi di ajang Piala Liga musim lalu.
Kala itu, Liverpool yang diperkuat pemain-pemain dari tim junior juga mampu mendominasi penguasaan bola. Tapi, efektivitas Villa mampu membuat mereka menang 5-0.
Liverpool sendiri menurunkan pemain muda, karena tim utama sedang bertanding di ajang Piala Dunia Antarklub. Di akhir kompetisi, Aston Villa mampu melaju ke final, sebelum akhirnya takluk atas Manchester City.
Boleh dibilang, kekalahan di Villa Park menjadi semacam de ja vu, karena situasi di lapangan cukup mirip. Tapi, mereka kini harus lebih waspada, karena lawan akan berusaha memanfaatkan kelemahan tim habis-habisan.
Terlepas dari performa medioker dua tim merah ini, situasi semacam ini agaknya akan jadi satu warna khas di kompetisi musim ini. Gejalanya sendiri sudah terlihat dari kekalahan 2-5 Manchester City atas Leicester City pekan lalu.
Di sini, padatnya jadwal kompetisi, ditambah masih belum beresnya pandemi Corona, menjadi ancaman tersendiri buat kebugaran pemain.
Jangan lupa, pada musim ini, rangkaian jadwal pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2022 juga akan dimulai. Jadi, agak sulit mengharapkan pemain berada dalam kondisi maksimal, karena jadwal superpadat sudah menanti.
Bagi tim dengan kedalaman skuaf mumpuni saja, ancaman ini terbukti mengganggu. Apalagi, pada tim dengan materi pemain alakadarnya.
Jadi, bukan kejutan lagi, jika muncul pertandingan dengan skor akhir telak. Malah, kita perlu untuk mulai terbiasa, karena ini bisa jadi pemandangan biasa sepanjang musim ini.
Are you ready?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H