Pada Rabu (10/6) Kompasiana mengadakan peluncuran Content Marketing Playground bertajuk Narativ. Nantinya, Kompasiana akan berperan sebagai penghubung, antara pengiklan atau perusahaan, dengan Kompasianers, yang dinilai "pas" untuk diajak bekerjasama.
Pada tahap awal, pihak Kompasiana memang memasang kriteria minimal untuk peserta, antara lain punya akun Kompasiana yang sudah tervalidasi, dan paling tidak sudah pernah mem-publish 50 artikel di Kompasiana. Saya sendiri awalnya memutuskan ikut, hanya karena sudah memenuhi dua persyaratan tersebut.
Selebihnya, saya menganggap ini sebagai kesempatan berikutnya untuk belajar di dunia tulis-menulis, yang bagi saya terkesan seperti berjalan alakadarnya. Meski begitu, semua memang datang  satu per satu sejak saya ber-Kompasiana.
Entah kenapa, program Narativ ini mengajak saya untuk kilas balik sejenak, pada momen-momen yang kurang lebih mirip. Khususnya, sejak saya aktif di Kompasiana.
Boleh dibilang, ini adalah proses perjalanan sebuah hobi yang ditekuni. Dari awal, semua terus berkembang seiring waktu.
Pada tahun pertama di Kompasiana, saya mendapat tawaran untuk berkontribusi di sebuah platform menulis artikel berbayar, dari seorang Kompasianer senior, yang ternyata merupakan anggota tim pengelola platform tersebut. Tawaran ini datang, tak lama setelah akun Kompasiana saya di-centang biru-kan admin, beberapa waktu sebelum K-Rewards mulai diadakan.
Mungkin, kegemaran saya menulis artikel soal sepak bola saat itu diam-diam diteropong, meski sesekali, saya juga menulis topik lain. Syukurlah hasilnya bagus. Ditambah lagi, banyak Kompasianers senior, seperti Prof Pebrianov dan Pak Yon Bayu, yang dengan senang hati memberi masukan berharga.
Semua itu membuat saya semakin nyaman dalam menulis. Dari yang awalnya bingung sama sekali, saya menjadi terbiasa. Belakangan, hasil monetisasi tulisan dan K-Rewards, yang terkumpul kala itu, menjadi modal awal saya, saat berangkat merantau ke Jakarta, kota tempat saya tinggal dan bekerja saat ini.
Setelahnya, datang juga kesempatan berkontribusi, kali ini di blog patungan, bersama beberapa Kompasianers senior, yang kerap mengisi kanal bola di Kompasiana. Tapi, saya tidak bertahan lama di sini, karena sudah mulai sibuk bekerja di Jakarta.
Kesempatan lain datang, saat Asian Games 2018 dihelat. Kala itu, saya mendadak dihubungi pihak Kompasiana, yang menawarkan satu "tugas", untuk membuat satu artikel. Saat itu, "tugas" ini menjadi tantangan baru bagi saya, karena harus menceritakan kontribusi positif salah satu perusahaan nasional, yang turut mensponsori gelaran Asian Games 2018, dengan porsi yang tepat.
Beruntung, saya bisa menyelesaikannya dengan cepat dan tepat. Momen ini menjadi satu "memori Asian Games 2018" paling berkesan bagi saya, karena, tulisan ini menjadi satu "milestone" unik dalam perjalanan tulis-menulis saya.
