Setelahnya, Yugoslavia bubar, dan menjadi beberapa negara baru, seperti Serbia, Kroasia, Montenegro dan Slovenia. Tapi, rasa sakit karena gagal lolos ke Piala Eropa 1992, akhirnya sukses ditebus, lewat kesuksesan Timnas Kroasia meraih medali perunggu di Piala Dunia 1998.
Di sini Prosinecki dan Suker menjadi bintang bersama Zvonimir Boban. Generasi inilah, yang kelak menginspirasi Timnas Kroasia generasi berikutnya, termasuk generasi Luka Modric dkk, yang sukses mencapai final Piala Dunia 2018.
Apa yang dialami generasi pemain muda Timnas Yugoslavia di penghujung eranya, mungkin menjadi satu cerita patah hati paling menyakitkan di sepak bola. Beruntung, sebagian dari mereka tetap mampu meraih prestasi, bahkan menginspirasi generasi berikutnya, untuk melampaui capaian mereka. Kadang, patah hati memang bisa menginspirasi.