Selama hampir tiga tahun aktif di Kompasiana, saya belum pernah ikut Kompasianival, karena terkendala jarak dan biaya. Kesempatan memecah telur itu akhirnya datang, Sabtu, (23/11). Bertempat di One Bellpark Mall Fatmawati, Jakarta Selatan, saya ikut berpartisipasi di acara Kompasianival edisi 2019.
Awalnya, saya sempat agak khawatir dengan lokasi acara ini, karena saya belum pernah ke sana. Dengan kondisi tubuh "dibawah standar", saya sedikit banyak belajar dari pengalaman sebelumnya. Tidak semua mall di Jakarta punya "jalan datar" yang bisa saya akses dengan mudah.
Belum lagi, ada kemacetan khas ibukota yang perlu diantisipasi, khususnya di akhir pekan. Boleh dibilang, Kompasianival pertama saya diawali dengan rasa deg-degan, selain "excited" pastinya. Maklum, Kompasianival menjadi ajang kopi darat, yang akan mempertemukan saya, yang "anak ingusan" ini, dengan para Kompasianers senior.
Beruntung, kekhawatiran itu tak terjadi. Saat berangkat dari kost saya di bilangan Setiabudi, Jakarta Selatan, lalu lintas lancar jaya. Sampai di lokasi, jalan yang harus saya lewati sangat aksesibel, lokasi acaranya pun mudah ditemukan.
Saat acara berlangsung, saya kebetulan bertemu, dan berfoto dengan Ikrom Zain. Kompasianer "arek Malang" ini adalah salah satu kandidat nominasi "Best in Citizen Journalism" edisi tahun ini, berkat tulisan-tulisan bernasnya.
Secara pribadi, saya memang hanya menikmati acara Kompasianival sambil lalu, karena asyik berinteraksi dengan para Kompasianers lainnya. Satu hal yang membuat saya merasa sangat senang adalah, saat berkenalan pertama kali, kebanyakan Kompasianers langsung mengenali apa topik tulisan yang menjadi "topik mayoritas" di akun Kompasiana saya.
Di sini, saya sekali lagi merasakan, kebersamaan antar Kompasianers begitu cair. Meski berasal dari berbagai latar belakang, usia, dan asal daerah semua melebur dalam satu acara Kompasianival. Inilah yang membuat tema "Reunite" di Kompasianival tahun ini benar-benar hidup, ia benar-benar menjadi warna dan rasa utama acara, bukan sebatas slogan.
Selebihnya, saya bersyukur, karena "debut" saya di Kompasianival terasa sangat menyenangkan. Bisa bertemu dan berinteraksi langsung, dengan orang-orang yang selama ini hanya bisa dijumpai di dunia maya atau kolom komentar adalah hadiah istimewa. Kebersamaan ini jauh lebih berharga, dari penghargaan nominasi apapun.
Pada akhirnya, saya harus berterima kasih kepada Kompasiana, karena ia tak hanya menjadi "rumah" bagi tulisan atau konten, tapi juga menjadi "rumah" yang mempertemukan para penulis atau kreatornya. Semoga, ini bisa terus berlanjut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H