Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Menuju The Northwest Derby

19 Oktober 2019   16:24 Diperbarui: 20 Oktober 2019   04:07 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada Minggu, (20/10) akan berlangsung duel big match bertajuk The North West Derby, antara tuan rumah Manchester United (MU) versus Liverpool. Duel big match ini berlangsung di Stadion Old Trafford.

Biasanya, duel dua tim berseragam utama warna merah ini menjadi pusat perhatian. Maklum, kedua tim adalah tim Inggris tersukses di liga domestik dan Liga Champions Eropa. 

Rinciannya, MU Si Setan Merah adalah tim pemenang Liga Inggris terbanyak (20 kali), sementara Liverpool Si Merah adalah tim Inggris tersukses di tingkat Eropa dengan meraih 6 trofi juara Liga Champions.

Selain karena faktor sejarah prestasi di masa lalu, duel MU versus Liverpool ini juga selalu riuh. Seperti diketahui, kedua tim sama-sama punya popularitas level global, dan punya banyak penggemar fanatik di seluruh dunia.

Tapi, pada kesempatan kali ini, duel MU versus Liverpool di Old Trafford menampilkan dua tim dengan situasi serba terbalik saat ini. Kok bisa?

Dari segi performa tim, duel MU versus Liverpool kali ini menampilkan MU yang sedang konsisten dengan inkonsistensinya, dan Liverpool yang sedang stabil di liga domestik dengan sukses meraih delapan kemenangan dari delapan laga awal Liga Inggris musim ini.

Hebatnya, tujuh dari delapan kemenangan ini didapat, meski mereka tak diperkuat Alisson, menyusul cedera betis sang kiper andalan Liverpool, di laga pembuka versus Norwich. 

Tanpa Alisson, ternyata Liverpool masih punya kiper pelapis yang tak kalah oke dalam diri Adrian San Miguel, eks kiper West Ham asal Spanyol, yang didatangkan secara gratis musim panas lalu.

Performa ciamik Liverpool ini membuat mereka duduk di puncak klasemen sementara, unggul delapan poin dari juara bertahan Manchester City (16 poin). Sementara itu, MU terdampar di papan tengah klasemen sementara (posisi 12), setelah hanya mampu meraih sembilan poin dari delapan laga.

Gawatnya, dari delapan laga ini, hanya dua kemenangan saja yang bisa didapat. Sisanya, tim asuhan Ole Gunnar Solskjaer meraih tiga hasil imbang dan tiga kekalahan. 

Tak heran, rumor pergantian pelatih di Old Trafford kembali mengemuka, dengan Massimiliano Allegri (Italia, eks pelatih Juventus) sebagai kandidat.

Situasi kontras kedua tim juga terlihat, dari grafik performa mereka belakangan ini. Di saat MU masih sibuk menjalani masa transisi pasca Sir Alex Ferguson pensiun, Liverpool justru sedang mulai menikmati buah "pembangunan bertahap" bersama Juergen Klopp, baik di Inggris maupun di Eropa.

Di liga domestik, Liverpool terus meningkat. Dari yang awalnya inkonsisten, menjadi penghuni tetap posisi empat besar, dan meningkatkan level lagi, dengan menjadi lawan terberat Manchester City, tim yang belakangan mendominasi kompetisi domestik bersama Pep Guardiola.

Di Eropa, Liverpool berhasil meraih trofi Liga Champions musim lalu dan Piala Super Eropa tahun ini. Catatan prestasi ini kian cemerlang, karena Juergen Klopp dkk juga berhasil menjadi finalis Liga Champions dan Liga Europa di dua kesempatan lainnya.

Di bursa transfer, Liverpool cukup efektif, dengan hanya berbelanja pemain sesuai kebutuhan tim. Sebaliknya, meski masih cukup royal berbelanja pemain, MU belakangan justru cukup akrab dengan transfer  berharga (ke)mahal(an) atau transfer mahal tapi gagal, seperti pada kasus transfer Alexis Sanchez dan Angel Di Maria.

Untuk musim ini saja, keputusan MU memboyong Harry Maguire dari Leicester City dengan harga 80 juta pounds masih dipertanyakan. Maklum, level performa sang bek tengah termahal dunia ini masih belum sesuai harganya.

Paradoks kedua tim kian lengkap, karena mereka juga menyambut duel big match ini dengan situasi serba terbalik, dari sisi kondisi pemain. Di kubu tuan rumah, MU harus rela mendapati Paul Pogba dan David De Gea absen karena cedera. Sebaliknya, Liverpool mendapat kabar baik, dengan Joel Matip dan Alisson sama-sama sudah pulih dari cedera.

Sekilas, laga ini akan terlihat cukup mudah buat Liverpool, yang kali ini cukup diunggulkan. Tapi, dengan catatan belum pernah menang di Old Trafford (di ajang Liga Inggris) sejak tahun 2014, mereka justru harus tetap waspada.

Karena, ini adalah satu modal psikologis positif buat MU, sekaligus tantangan tersendiri buat Mohamed Salah dkk. MU (baca: Solskjaer) sendiri dipastikan akan tampil habis-habisan untuk meraih hasil positif, demi mengurangi beban berat tekanan dari berbagai penjuru, akibat performa inkonsisten tim, dan maraknya spekulasi pergantian pelatih belakangan ini

Meski musim ini masih jauh dari selesai, hasil di Old Trafford bisa menjadi satu ajang "fit and proper test" ideal buat kedua tim. Jika Liverpool menang, mereka akan semakin pede untuk serius mengejar mimpi meraih gelar juara liga. Karena, mereka mampu mengakhiri catatan puasa kemenangan di Old Trafford (di Liga Inggris).

Jika MU yang menang, ini akan membuka harapan mereka, untuk setidaknya bisa bersaing memperebutkan tempat di posisi empat besar klasemen. Karena, mereka mampu membalikkan prediksi, meski tanpa diperkuat Pogba dan De Gea.

Tim merah manakah yang akan tersenyum?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun