Di antara klub kontestan Liga 1 musim ini, juara bertahan Persija termasuk salah satu klub dengan start kurang baik. Maklum, Marko Simic dkk hanya mampu mencatat satu hasil imbang dan dua kekalahan dari tiga partai awal di liga domestik, plus tersingkir di fase grup Piala AFC. Padahal, mereka adalah tim juara bertahan Liga 1 dan pada tahun lalu mampu lolos ke babak semifinal Piala AFC Zona Asia Tenggara.
Rangkaian prestasi minor ini membuat keberhasilan Persija lolos ke babak semifinal Piala Indonesia terasa percuma. Alhasil, pelatih Ivan Kolev pun mundur dari jabatannya, Senin, (3/6) lalu.
Situasi ini membuat manajemen Persija segera bergegas mencari penggantinya. Beruntung, tak sampai sepekan setelah pelatih asal Bulgaria itu mundur, Persija sudah mendapat pelatih baru.Â
Tak tanggung-tanggung, Persija mendaratkan seorang pelatih dan asisten pelatih asal Spanyol, yakni Julio Banuelos Saez dan Eduardo Perez. Keduanya sama-sama pernah menjadi pelatih kiper Timnas Indonesia di bawah komando Luis Milla.
Hanya saja, CV Julio Banuelos sedikit lebih mentereng. Karena, ia pernah menjadi pelatih Deportivo Alaves (2006-2008), klub yang saat ini berlaga di kasta tertinggi La Liga Spanyol.Â
Selain itu, ia juga pernah menjadi asisten pelatih di APOEL Nicosia (Siprus) dan Leeds United (Inggris). Meski kurang sukses di Leeds, pria yang memulai karier bermain di akademi Real Madrid ini sukses membantu APOEL meraih trofi juara Liga Siprus dan lolos ke babak perdelapan final Liga Europa musim 2016/2017.
Melihat rekam jejak duet pelatih asal Spanyol ini, terlihat jelas Persija mencoba "bermain aman", meski pada prosesnya bergerak cukup cepat. Karena, keduanya sama-sama sudah punya sedikit pengalaman di sepak bola nasional.Â
Menariknya, ini menjadi sebuah "upgrade" buat Persija, karena Julio Banuelos Saez dan Eduardo Perez tergolong cukup sukses saat bekerja di Tim Garuda. Tak heran, manajemen dan suporter Persija menaruh harapan besar pada mereka.
Berhubung Banuelos dan Perez datang saat kompetisi sudah mulai bergulir, mereka tak punya banyak waktu untuk beradaptasi di Persija. Ditambah lagi, mereka dituntut harus bisa memaksimalkan materi pemain yang ada saat ini, setidaknya sampai putaran pertama Liga 1 musim ini selesai.
Andai peruntungan Persija membaik setelah ini, Persija akan terhindar dari bayangan mimpi buruk dan duo pelatih asal Spanyol ini dapat bekerja dengan lancar, setidaknya sampai kontrak mereka di Persija selesai pada bulan Desember 2019 mendatang, tanpa harus berpisah di tengah jalan.
Untuk mewujudkannya, manajemen Persija dan The Jakmania harus membiarkan Banuelos dan Perez bekerja dengan leluasa. Jika tidak, kedatangan mereka hanya akan menjadi "keputusan panik" lainnya dari manajemen Persija.Â