Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Saatnya Bersikap Masa Bodoh, Liverpool!

7 Februari 2019   22:07 Diperbarui: 8 Februari 2019   01:08 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Judul di atas, adalah saran saya untuk Liverpool, dalam menjalani laga-laga sisa mereka musim ini, baik di ajang Liga Inggris maupun Liga Champions. Dua ajang ini memang menjadi harapan tersisa Liverpool musim ini, setelah mereka tersingkir dini di ajang Piala FA (kalah dari Wolverhampton Wanderers), dan Piala Liga (dikalahkan oleh Chelsea).

Melihat situasinya, Liverpool memang sedang menghadapi situasi cukup gawat. Karena, beberapa mereka mengalami cedera, seperti Jordan Henderson, Giorginio Wijnaldum, Joe Gomez, dan Trent Alexander-Arnold. Ditambah lagi, Virgil Van Dijk sudah dipastikan akan absen di pertandingan leg pertama babak perdelapan final Liga Champions melawan Bayern Munich (Jerman) di Anfield, akibat akumulasi kartu kuning.

Situasi ini jelas akan membuat pelatih Jurgen Klopp pusing tujuh keliling. Mengingat, lawan-lawan yang akan dihadapi The Kop di sisa musim ini tergolong berat, antara lain Manchester United (MU), Tottenham Hotspur, Everton, dan Chelsea. Belum lagi, jika mereka mampu melangkah lebih jauh di ajang Liga Champions.

Jika menyerang langsung ke kelemahan utama Liverpool, yakni mental juara, keberuntungan, dan pengalaman, tentu semua sepakat, inilah kelemahan klasik mereka, yang membuat Mohamed Salah dkk biasa jadi bulan-bulanan. Bagaimana mungkin tim yang punya kelemahan klasik sefatal ini bisa menjadi juara?

Apalagi, Jurgen Klopp juga dikenal sebagai pelatih yang cukup akrab dengan situasi nyaris juara, alias sering kalah di laga final, dan menjadi runner-up. Apa yang bisa diharapkan dari kombinasi macam ini?

Tapi, ternyata ada satu cara (kalau tak mau dibilang sebagai satu-satunya cara), untuk Liverpool bisa menjalani sisa musim ini dengan tenang. Cara itu adalah bersikap "bodo amat" aliai masa bodoh dengan segala komentar atau gangguan apapun yang datang dari luar, dan berusaha tampil sebaik mungkin, dengan hanya fokus sepenuhnya kepada diri sendiri.

Sebagai contoh, di Liga Inggris, Liverpool perlu bersikap "bodo amat", pada komentar apapun yang dilontarkan kubu Manchester City, bahkan jika komentar itu adalah pujian setinggi langit sekalipun. Begitu juga dengan di ajang Liga Champions. Terutama, jika mereka ingin menambah koleksi trofi juara.

Sikap ini perlu diterapkan Liverpool, supaya mereka bisa fokus sepenuhnya pada pertandingan. Bagaimanapun, terlalu sibuk meladeni komentar "psywar" lawan adalah hal sia-sia. Karena itu akan membuat mereka tak fokus dalam mempersiapkan pertandingan. Alhasil, performa tim akan turun, akibat terlalu sibuk dengan perang kata-kata di media.

Memang, pada titik tertentu, sikap "bodo amat" tidak dibenarkan, karena itu kurang sopan atau menunjukkan kemalasan. Tapi, dalam konteks kompetisi, sikap "bodo amat" pada apapun komentar "psy war" dari pihak luar. Karena, ini menunjukkan kematangan mental dan fokus yang baik.

Liverpool sendiri diketahui sering kurang beruntung di kompetisi yang diikutinya, akibat mengalami berbagai hambatan, dalam hal mental juara, keberuntungan, dan pengalaman. Tapi, hambatan ini seharusnya bisa dimanfaatkan untuk membangun mental bertanding yang tangguh, dan mampu menjadi juara.

Bisa, Reds?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun