Tahun 2018 terasa sangat manis buat Persija Jakarta dan The Jakmania, seiring keberhasilan Tim Macan Kemayoran juara Liga 1 musim 2018. Prestasi ini sekaligus membawa Marko Simic dkk tampil di babak kualifikasi Liga Champions Asia musim 2019 mendatang.
Tak heran, tak lama setelah musim kompetisi usai, manajemen Persija mulai bergerak. Sejauh ini, Persija mempertahankan sebagian besar materi pemain musim 2018, dan mendatangkan (kembali) Ryuji Utomo. Sebelumnya, pemain berusia 23 tahun ini sempat membela Persija, sebelum pindah ke Thailand memperkuat PTT Rayong, tim kasta kedua Liga Thailand, pada musim 2018.
Meski begitu, ada juga sosok yang memutuskan hengkang dari Persija setelah kontraknya usai di akhir tahun 2018. Dari pihak pemain, ada Jaimerson Xavier (bek, Brasil), yang memilih untuk mencari tantangan baru. Begitu juga dengan Stefano Cugurra alias Teco, pelatih asal Brasil ini memutuskan pergi dari Persija, dengan Bali United sebagai klub tujuan potensial. Kebetulan, kursi pelatih Bali United saat ini masih kosong setelah ditinggal Widodo Cahyono Putro.
Menyusul hengkangnya Teco, Persija pun bergegas membidik kandidat pelatih pengganti. Hasilnya, muncul dua nama pelatih asing, yakni Ivan Kolev (Bulgaria) dan Alfred Riedl (Austria).
Jika melihat profil keduanya, mereka adalah kandidat ideal untuk melatih Persija. Karena, selain punya banyak pengalaman, keduanya sama-sama pernah melatih Timnas Indonesia. Jadi, mereka tentu tak asing lagi dengan sepak bola nasional.
Dengan pengalaman yang mereka miliki, mereka dapat membantu pemain lebih berkembang, baik secara individu maupun tim. Tentunya, ini akan sinkron dengan ambisi Persija, untuk meraih prestasi musim depan.
Tapi, jika dilihat lagi, Ivan Kolev berada di "pole position" dibanding Alfred Riedl. Karena pelatih asal Bulgaria ini sudah fasih berbahasa Indonesia. Selain itu, Kolev juga pernah melatih Persija di tahun 2000. Jadi, ia bukan sosok baru buat The Jakmania.
Riedl sendiri kurang diunggulkan, karena selain tak lancar berbahasa Indonesia, ia hampir dipastikan akan membawa Wolfgang Pikal (Austria) sebagai asisten, seperti saat melatih Timnas Indonesia dulu. Seperti diketahui, Pikal cukup fasih berbahasa Indonesia, dan beristrikan wanita Indonesia.
Jadi, jika Riedl yang dipilih manajemen Persija, total ongkos gaji yang harus dibayar akan lebih tinggi daripada Kolev. Karena, ada Pikal yang juga bekerja "sepaket" dengan Riedl sebagai asisten pelatih merangkap penerjemah.
Tapi, siapapun pengganti Teco di Persija nantinya, bisa dipastikan ia akan menghadapi ekspektasi tinggi The Jakmania. Karena, prestasi yang diraih Teco di Persija akan dijadikan sebagai standar ekspektasi untuk mengarungi musim depan.
Tantangan lainnya, pelatih baru Persija nantinya akan dituntut untuk tidak merombak total materi pemain yang ada. Kalaupun ada perubahan, perubahan itu cenderung seperlunya. Supaya, tim tak perlu memulai lagi dari nol, untuk membangun kekompakan.